Polda Kalsel Panen Raya 32 Ton Jagung di Lahan Basah, Sukses Program Ketahanan Pangan
Polda Kalsel berhasil memanen 32 ton jagung dari lahan basah, sebuah prestasi dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan inovasi pertanian di lahan rawa Kalimantan Selatan.

Banjarbaru, 8 Mei 2025 - Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) berhasil memanen sekitar 32 ton jagung dari lahan basah seluas delapan hektare di Jalan Gubernur Syarkawi Km 17, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar. Panen raya ini merupakan bukti nyata komitmen Polda Kalsel dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, khususnya di tengah tantangan lahan pertanian di Kalimantan Selatan.
Sukses ini diraih berkat kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak. Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, menyatakan rasa syukurnya atas keberhasilan panen ini, terutama mengingat jagung ditanam di lahan basah, sebuah inovasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia. "Ada delapan hektare yang siap panen dengan hasil empat ton per hektare sehingga totalnya 32 ton jagung," ungkap Kapolda Kalsel dalam keterangannya di Banjarbaru.
Pencapaian ini semakin istimewa karena lahan yang digunakan merupakan lahan basah, jenis lahan rawa yang menjadi ciri khas tanah di dataran rendah Kalimantan Selatan. Keberhasilan ini membuktikan bahwa dengan teknologi dan kolaborasi yang tepat, lahan yang selama ini dianggap tidak produktif dapat dioptimalkan untuk mendukung ketahanan pangan.
Inovasi Pertanian di Lahan Basah
Keberhasilan menanam jagung di lahan basah ini merupakan hasil kolaborasi antara Polda Kalsel dengan para ahli pertanian dan ahli lahan basah dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Kapolda Kalsel menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam mencapai keberhasilan program ketahanan pangan. "Dalam proses tanam kami dibantu tim ahli pertanian dan ahli lahan basah dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), ini hasil kolaborasi bersama demi keberhasilan mendukung program ketahanan pangan," jelasnya.
Program penanaman jagung ini sejalan dengan program nasional menanam jagung sejuta hektare yang dipimpin oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Polda Kalsel memulai program ini pada 21 Januari 2025 dengan membuka lahan tidur seluas 40 hektare dari total 120 hektare lahan yang tersedia.
Tidak hanya fokus pada penanaman jagung, Polda Kalsel juga merencanakan pengembangan budidaya perikanan di lahan tersebut. Di lokasi yang sama, akan dibangun kolam bioflok seluas 10 hektare untuk budidaya ikan gabus, atau yang dikenal masyarakat setempat sebagai ikan haruan. Langkah ini menunjukkan komitmen Polda Kalsel dalam menciptakan ketahanan pangan yang terintegrasi.
Panen Nasional dan Harapan ke Depan
Panen serentak nasional untuk lahan jagung direncanakan pada akhir Mei 2025, dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Keberhasilan Polda Kalsel ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk mengoptimalkan lahan yang ada, termasuk lahan basah, guna meningkatkan produksi pangan nasional.
Program ini tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Polda Kalsel berkomitmen untuk terus mengembangkan program ini dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan ketahanan pangan nasional.
Keberhasilan panen raya jagung di lahan basah ini menjadi bukti nyata bahwa dengan inovasi, kolaborasi, dan komitmen yang kuat, Indonesia dapat mencapai ketahanan pangan yang optimal. Semoga keberhasilan ini dapat menginspirasi daerah lain untuk mengembangkan potensi lahan yang ada dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Langkah Polda Kalsel ini patut diapresiasi sebagai contoh nyata bagaimana instansi pemerintah dapat berkontribusi aktif dalam program ketahanan pangan nasional. Semoga program serupa dapat diadopsi di daerah lain untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat.