Poliban Bantu Deteksi Pencemaran Air Lindi TPAS Basirih dengan Teknologi Terkini
Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) berkolaborasi dengan Pemkot Banjarmasin menggunakan teknologi canggih untuk mendeteksi dan memantau pencemaran air lindi di TPAS Basirih, membantu mengatasi masalah sampah darurat di kota tersebut.

Banjarmasin, 1 Mei 2025 (ANTARA) – Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Kalimantan Selatan (Kalsel) mengambil peran aktif dalam mengatasi permasalahan lingkungan di Banjarmasin dengan menurunkan peralatan mutakhir untuk mendeteksi tingkat pencemaran air lindi di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih. Inovasi ini merupakan kolaborasi antara Poliban dan Pemerintah Kota Banjarmasin dalam upaya penanggulangan darurat sampah yang terjadi setelah penutupan TPAS Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI pada 1 Februari 2025.
Peralatan yang diturunkan berupa alat pengukur kualitas air yang ditenagai oleh energi surya, hasil karya mahasiswa dan dosen Poliban. Alat ini dilengkapi dengan dua baterai berkapasitas 200 amp, memastikan pengoperasian maksimal alat pendeteksi kualitas air tersebut. Direktur Poliban, Joni Riadi, menjelaskan bahwa teknologi ini memungkinkan pemantauan secara real-time dan berkontribusi signifikan dalam upaya pemulihan lingkungan di TPAS Basirih.
Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen Poliban dalam berkontribusi pada penanganan darurat sampah di Kota Banjarmasin. Kerja sama ini juga diharapkan dapat menjadi model kolaborasi yang efektif antara institusi pendidikan dan pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang kompleks.
Pemantauan Kualitas Air Secara Online
Saat ini, empat sensor telah terpasang di kolam limbah air TPAS Basirih untuk memonitor beberapa parameter penting. Sensor-sensor tersebut memantau tingkat keasaman (pH) air, suhu, total dissolved solids (TDS) atau zat padat terlarut (baik organik maupun anorganik), dan tingkat kekeruhan air. "Akan ada beberapa sensor lagi yang akan kita pasang," ujar Joni Riadi.
Data dari sensor-sensor ini dapat diakses secara online melalui situs web Poliban, yang dapat diakses melalui smartphone Android. Hal ini memungkinkan para pejabat di Pemkot Banjarmasin untuk memantau kualitas air lindi secara real-time dari mana saja. Sistem pemantauan online ini memberikan kemudahan dan efisiensi dalam pengambilan keputusan terkait penanganan pencemaran.
Keunggulan sistem ini terletak pada kemampuannya memberikan data akurat dan up-to-date, sehingga memudahkan pihak terkait dalam mengambil langkah-langkah yang tepat dan cepat dalam mengatasi masalah pencemaran air lindi.
Sistem ini juga dirancang untuk memberikan peringatan dini jika terjadi peningkatan signifikan pada parameter-parameter yang dipantau, sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan sebelum dampak pencemaran meluas.
Dukungan Pemkot Banjarmasin dan Kolaborasi Berkelanjutan
Asisten I Pemerintahan dan Kesra Setdako Banjarmasin, Machli Riyadi, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kontribusi Poliban. Ia menekankan bahwa peralatan yang disediakan Poliban sangat dibutuhkan untuk penanganan kualitas air lindi TPAS Basirih, mengingat perlunya tujuh parameter pengukuran sesuai peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI.
Machli Riyadi juga berharap kolaborasi ini berlanjut ke proyek-proyek lainnya. Ia percaya bahwa talenta dan sumber daya manusia (SDM) Poliban sangat mumpuni untuk membantu Banjarmasin keluar dari permasalahan darurat sampah. Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin HR, juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi Poliban dalam upaya ini.
Pemkot Banjarmasin sendiri saat ini tengah melakukan pembenahan besar-besaran di TPAS Basirih, termasuk penanganan air lindi. Kolaborasi dengan Poliban ini diharapkan dapat mempercepat proses pembenahan dan memastikan keberlanjutan pengelolaan TPAS Basirih yang lebih ramah lingkungan.
Dengan adanya teknologi canggih yang disediakan Poliban, diharapkan kualitas air lindi di TPAS Basirih dapat terpantau secara efektif, sehingga dapat mencegah pencemaran lingkungan dan melindungi kesehatan masyarakat sekitar.