Polres Jembrana Usul Satgas Gabungan Anti Premanisme: Wujudkan Jembrana yang Aman
Polres Jembrana, Bali mengusulkan pembentukan Satgas Anti Premanisme gabungan untuk mengatasi berbagai gangguan keamanan, termasuk pungli dan aksi premanisme di wilayah tersebut.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Polres Jembrana, Bali mengusulkan pembentukan Satgas Terpadu Anti Premanisme gabungan pada Sabtu, 17 Mei 2023. Usulan ini disampaikan menyusul Operasi Pekat Agung yang mengungkap sejumlah gangguan keamanan seperti pungutan liar, pemalakan, dan bentrokan antar ormas. Pembentukan satgas ini bertujuan untuk menciptakan situasi yang lebih aman dan kondusif di Jembrana, khususnya mengingat Jembrana sebagai pintu gerbang Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk. Langkah ini dianggap perlu karena adanya tantangan seperti masyarakat yang takut melapor dan penanganan preventif yang belum optimal.
Usulan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Bagian Operasional Polres Jembrana, Kompol Tjokorda Gede Arim M. Putra, dalam rapat koordinasi lintas sektoral yang dihadiri oleh berbagai instansi terkait, termasuk TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan tokoh masyarakat. Kompol Arim menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengatasi berbagai bentuk premanisme yang meresahkan masyarakat.
Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, mendukung penuh usulan tersebut dan menekankan pentingnya sinergi antar instansi. Selama Operasi Pekat Agung, Polres Jembrana telah menangkap empat pelaku tindak pidana, dua di antaranya merupakan target operasi. Hal ini menunjukkan perlunya strategi pengamanan yang lebih komprehensif dan terintegrasi.
Langkah Strategis Antisipasi Gangguan Keamanan
Polres Jembrana telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk mencegah gangguan keamanan, termasuk patroli rutin di kawasan rawan, penyuluhan kepada masyarakat, dan razia pendatang. Namun, masih ada tantangan yang dihadapi, seperti keengganan masyarakat untuk melapor karena takut intimidasi. Oleh karena itu, pembentukan Satgas Terpadu Anti Premanisme dianggap sebagai solusi yang lebih efektif.
Pembentukan satgas ini diharapkan dapat mengatasi berbagai permasalahan keamanan yang ada. Dengan melibatkan berbagai instansi dan tokoh masyarakat, diharapkan penanganan premanisme dapat lebih optimal dan menyeluruh. Hal ini penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Jembrana, khususnya dengan adanya proyek pembangunan pelabuhan ikan di Desa Pengambengan yang diprediksi akan meningkatkan mobilitas masyarakat.
Komandan Kodim 1617 Jembrana, Letnan Kolonel Infanteri M. Adriansyah, menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh pembentukan satgas ini dengan mengerahkan anggotanya. Beliau juga menyadari potensi peningkatan mobilitas masyarakat seiring dengan pembangunan pelabuhan ikan tersebut.
Dukungan Lintas Sektoral
Dukungan penuh dari berbagai instansi dan tokoh masyarakat menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan Jembrana yang aman dan kondusif. Semua pihak sepakat untuk menjalin kolaborasi dan bekerja sama dalam memberantas premanisme dan gangguan keamanan lainnya. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Jembrana.
Dalam rapat koordinasi tersebut, disepakati bahwa pembentukan Satgas Terpadu Anti Premanisme akan melibatkan berbagai pihak, termasuk kepolisian, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, dan tokoh masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tertib di Jembrana.
Dengan adanya Satgas ini, diharapkan penanganan premanisme dapat dilakukan secara lebih terintegrasi dan efektif. Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melaporkan tindakan kriminalitas tanpa takut intimidasi.
"Dari Operasi Pekat Agung yang kami lakukan, kami merekomendasikan pembentukan Satgas Terpadu Anti Premanisme terpadu dari institusi terkait dan tokoh masyarakat," kata Kompol Arim.
"Apa yang kami temukan saat Operasi Pekat, kami jadikan acuan untuk menyusun strategi pengamanan yang lebih luas lewat sinergi lintas sektoral," ujar AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati.
"Apalagi akan ada pembangunan besar pelabuhan ikan di Desa Pengambengan. Kami prediksi pembangunan tersebut akan meningkatkan mobilitas masyarakat," kata Letnan Kolonel Infanteri M. Adriansyah.
Kesimpulannya, pembentukan Satgas Terpadu Anti Premanisme merupakan langkah strategis untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di Jembrana. Kolaborasi lintas sektoral menjadi kunci keberhasilan upaya ini.