Polresta Balikpapan Periksa Kelayakan Bus dan Tes Urine Sopir Jelang Mudik Lebaran
Polresta Balikpapan melakukan pemeriksaan kelayakan kendaraan dan tes urine terhadap sopir bus AKAP di Terminal Batu Ampar untuk memastikan keamanan dan keselamatan penumpang selama musim mudik Lebaran.

Polresta Balikpapan gencar melakukan pengecekan kendaraan dan tes urine terhadap para sopir bus antarkota di Terminal Batu Ampar. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk memastikan keamanan dan keselamatan penumpang, terutama menjelang musim mudik Lebaran. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Operasi Keselamatan Mahakam 2025.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi berbagai aspek, mulai dari kondisi lampu kendaraan, fungsi sein dan wiper, kelengkapan surat-surat kendaraan, hingga kondisi klakson. Kasatlantas Polresta Balikpapan, Kompol Ropiyani, mengungkapkan bahwa dari sepuluh bus yang diperiksa, tiga di antaranya ditemukan memiliki klakson yang tidak sesuai standar. "Kami periksa 10 bus meliputi lampu kendaraan, lampu penanda untuk berbelok (sein), pembersih kaca mobil (wiper), kelengkapan surat kendaraan, serta klakson," ujar Kompol Ropiyani.
Tidak hanya itu, Polresta Balikpapan juga melakukan tes urine terhadap seluruh sopir bus tersebut untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat dan bebas dari pengaruh narkoba atau minuman keras. Hasilnya, seluruh sopir dinyatakan negatif. Kompol Ropiyani menekankan pentingnya kondisi sehat pengemudi untuk keselamatan penumpang. "Begitu pun dengan pengemudi atau sopir bus antarkota, jika sehat atau tidak mabuk akibat narkoba saat mengendarai pasti fokus dan berhati-hati. Apabila kondisi pengemudi sehat dan kendaraan baik, maka penumpang bakal selamat sampai tujuan masing-masing," jelasnya.
Penindakan Terhadap Pelanggaran
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan tiga bus dengan klakson yang tidak sesuai standar. Dua di antara tiga bus tersebut bahkan ditilang karena sopirnya tidak kooperatif dan tidak mengakui penggunaan klakson 'terlolet'. Polisi memberikan edukasi kepada para sopir terkait pentingnya mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama.
Kompol Ropiyani menjelaskan bahwa tindakan tegas ini dilakukan untuk memberikan efek jera dan memastikan seluruh bus antarkota dalam kondisi laik jalan sebelum digunakan untuk mengangkut penumpang selama musim mudik Lebaran. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi para pemudik.
Selain itu, pemeriksaan ini juga bertujuan untuk memastikan para sopir dalam kondisi prima dan siap menjalankan tugasnya dengan aman dan bertanggung jawab. Dengan kondisi kendaraan yang laik jalan dan sopir yang sehat, diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan selama perjalanan mudik.
Operasi Keselamatan Mahakam 2025
Kegiatan pemeriksaan kendaraan dan tes urine ini merupakan bagian dari Operasi Keselamatan Mahakam 2025 yang dilakukan oleh Polresta Balikpapan. Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan berlalu lintas di wilayah Balikpapan, khususnya menjelang musim mudik Lebaran.
Melalui operasi ini, diharapkan dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas dan memastikan seluruh kendaraan umum, khususnya bus antarkota, dalam kondisi yang laik jalan dan dikendarai oleh sopir yang sehat dan bertanggung jawab. Dengan demikian, keselamatan dan keamanan penumpang dapat terjamin selama perjalanan.
Polresta Balikpapan berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan dan penegakan hukum di bidang lalu lintas untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di jalan raya. Langkah-langkah preventif seperti ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, khususnya selama musim mudik Lebaran.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk kesiapan Polresta Balikpapan dalam menghadapi lonjakan jumlah kendaraan dan penumpang selama musim mudik Lebaran. Dengan memastikan kelaikan kendaraan dan kondisi kesehatan sopir, diharapkan dapat meminimalisir potensi kecelakaan dan memastikan kelancaran arus mudik dan balik.