Polrestabes Bandung Sita Ribuan Botol Miras Ilegal di Jalan Leuwipanjang
Satresnarkoba Polrestabes Bandung menyita 1.500 botol miras dan 47 jerigen dari tujuh kios di Jalan Leuwipanjang, Bandung, demi menjaga kondusivitas kota jelang Ramadhan.

Bandung, 19 Februari 2024 - Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polrestabes Bandung berhasil mengamankan ribuan botol minuman keras (miras) ilegal dalam sebuah operasi di Jalan Leuwipanjang, Kota Bandung. Operasi yang digelar pada Rabu ini menyasar tujuh kios yang terbukti melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pelarangan, Pengawasan, dan Pengendalian Minuman Beralkohol.
Razia ini menghasilkan barang bukti berupa 1.500 botol miras berbagai jenis dan 47 jerigen berisi minuman beralkohol. AKBP Agah Sonjaya, Kasat Narkoba Polrestabes Bandung, memimpin langsung operasi tersebut dan menjelaskan secara detail hasil penindakan yang dilakukan. Pihaknya menegaskan komitmen untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Bandung, khususnya menjelang bulan suci Ramadhan.
Penindakan terhadap tujuh kios tersebut bukan tanpa alasan. Penjualan miras ilegal di lokasi-lokasi yang tidak memiliki izin resmi dinilai berpotensi memicu berbagai masalah keamanan dan ketertiban masyarakat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kasat Narkoba Polrestabes Bandung yang menekankan pentingnya mencegah penyalahgunaan miras dan dampak negatifnya bagi masyarakat.
Razia Miras Jelang Ramadhan: Langkah Polrestabes Bandung Jaga Kondusivitas Kota
Operasi penindakan miras ilegal di Jalan Leuwipanjang merupakan bagian dari upaya Polrestabes Bandung dalam menciptakan suasana aman dan kondusif di Kota Bandung. AKBP Agah Sonjaya menjelaskan bahwa razia ini dilakukan sebagai bentuk komitmen dalam menjaga ketertiban dan keamanan, bukan hanya menjelang Ramadhan, tetapi juga secara berkelanjutan.
Meskipun ada aturan yang mengizinkan peredaran minuman beralkohol di tempat-tempat tertentu, penjualan secara ilegal seperti yang terjadi di tujuh kios tersebut jelas melanggar aturan dan berpotensi menimbulkan gangguan keamanan. Polrestabes Bandung berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran Perda tersebut.
"Kami tetap konsisten dan berkomitmen dalam menjaga ketertiban dan keamanan di Kota Bandung," tegas AKBP Agah Sonjaya. Ia menambahkan bahwa potensi ancaman dan gangguan keamanan seringkali dipicu oleh penyalahgunaan minuman keras.
"Kita ketahui bersama bahwa kejahatan atau korban kejahatan, atau korban kecelakaan, sering terjadi diawali dengan minuman keras," tambahnya, menekankan pentingnya razia ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Langkah Antisipasi Gangguan Kamtibmas
Polrestabes Bandung menegaskan bahwa operasi serupa akan terus dilakukan secara berkala. Langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk mencegah dan meminimalisir potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kerap dipicu oleh penyalahgunaan miras.
Dengan menyita ribuan botol miras ilegal, Polrestabes Bandung memberikan sinyal kuat bahwa pihaknya serius dalam menegakkan Perda dan menciptakan lingkungan yang aman bagi masyarakat Kota Bandung. Operasi ini juga diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para penjual miras ilegal.
Selain itu, operasi ini juga menjadi bentuk edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan miras. Polrestabes Bandung berharap dengan adanya tindakan tegas ini, masyarakat akan lebih sadar akan dampak negatif miras dan turut serta menjaga keamanan lingkungan sekitar.
Polrestabes Bandung mengimbau kepada masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan adanya penjualan miras ilegal di lingkungan sekitar. Kerjasama antara pihak kepolisian dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan Kota Bandung yang aman, nyaman, dan kondusif.
Operasi ini menunjukkan komitmen Polrestabes Bandung dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat, khususnya menjelang bulan suci Ramadhan. Dengan langkah-langkah tegas dan berkelanjutan, diharapkan angka kejahatan yang berkaitan dengan miras dapat ditekan.