Pram-Doel: Harapan Baru Jakarta di Bawah Kepemimpinan Baru
Pramono Anung dan Rano Karno, atau Pram-Doel, resmi memimpin Jakarta, membawa harapan baru bagi warga untuk perubahan nyata dalam berbagai sektor, termasuk budaya Betawi dan transportasi.

Pelantikan Pramono Anung dan Rano Karno, yang akrab disapa Pram dan Doel, sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Kamis lalu telah disambut antusias oleh warga Jakarta. Acara pelantikan yang berlangsung di Istana Negara dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah tokoh penting lainnya. Pengangkatan ini menandai dimulainya babak baru kepemimpinan di Jakarta, dengan harapan besar akan terwujudnya perubahan signifikan di berbagai bidang.
Kedatangan Pram dan Doel di Balai Kota DKI Jakarta disambut meriah dengan penampilan budaya Betawi. Suasana penuh semangat dan harapan terlihat jelas dari sambutan hangat yang diberikan oleh berbagai pihak, termasuk mantan Gubernur DKI Jakarta seperti Sutiyoso, Fauzi Bowo, Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Teguh Setyabudi. Momen serah terima jabatan dari Pelaksana Tugas Gubernur, Teguh Setyabudi, kepada Pram dan Doel berlangsung khidmat, menandai dimulainya kepemimpinan baru yang membawa harapan besar bagi warga Jakarta.
Harapan dan Tantangan Kepemimpinan Pram-Doel
Warga Jakarta menaruh harapan besar pada Pram dan Doel untuk mewujudkan janji kampanye mereka. Salah satu harapan tersebut adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian budaya Betawi. Yahya Andi Saputra, misalnya, berharap agar Pram dan Doel dapat lebih fokus pada promosi dan pelestarian budaya Betawi, termasuk mengintegrasikannya ke dalam kurikulum sekolah di semua tingkatan. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang mewajibkan negara dan rakyat untuk menghargai keberagaman budaya Indonesia.
Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) juga mendesak pemerintah untuk sungguh-sungguh mengimplementasikan undang-undang tersebut demi pelestarian budaya dan tradisi Betawi. Selain pelestarian budaya, tantangan lain yang tak kalah penting adalah mengatasi masalah kemacetan lalu lintas dan transportasi perkotaan di Jakarta.
Pramono Anung, dalam kampanyenya, telah menyatakan komitmennya untuk mendorong lebih banyak warga Jakarta beralih ke transportasi umum. Komitmen ini mendapat dukungan dari Institut Studi Transportasi (INSTRAN), yang mencatat bahwa beberapa instrumen hukum mendukung rencana Pram untuk mobilitas perkotaan di Jakarta. Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang 2030 misalnya, menargetkan 60 persen warga menggunakan transportasi umum, dengan kecepatan rata-rata minimal 35 kilometer per jam di jalan-jalan kota.
Komitmen ini juga sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek dan Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2014 yang mengatur kepemilikan kendaraan pribadi. Ketiga peraturan tersebut menunjukkan bahwa visi Pram-Doel untuk Jakarta yang berorientasi pada transportasi umum selaras dengan rencana jangka panjang kota untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dan polusi udara.
Menjawab Harapan Warga Jakarta
Gubernur Pramono Anung menyatakan bahwa pemerintahannya akan terbuka terhadap kritik, menganggapnya sebagai “vitamin”. Hal ini menunjukkan kesiapan mereka untuk menerima masukan dan terus berupaya memperbaiki kinerja pemerintahan. Kepemimpinan Pram dan Doel kini berada di pundak mereka, membawa harapan dan ekspektasi jutaan warga Jakarta. 100 hari pertama kepemimpinan mereka akan menjadi periode krusial untuk membuktikan komitmen dan kemampuan dalam mewujudkan perubahan nyata bagi Jakarta.
Mereka diharapkan mampu mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi Jakarta, dari pelestarian budaya hingga perbaikan sistem transportasi. Keberhasilan mereka dalam memimpin Jakarta akan sangat bergantung pada kemampuan untuk mendengarkan aspirasi rakyat, berkolaborasi dengan berbagai pihak, dan mengambil tindakan nyata untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik bagi warga Jakarta. Semoga kepemimpinan Pram dan Doel dapat membawa Jakarta menuju masa depan yang lebih cerah.