Presiden Prabowo: Perjuangan Nyata untuk Kesejahteraan Buruh Indonesia
Presiden Prabowo Subianto konsisten memperjuangkan kesejahteraan buruh di Indonesia melalui kebijakan nyata, seperti kenaikan UMP dan pembentukan Satgas PHK.

Presiden Prabowo Subianto, sejak terpilih hingga saat ini, telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan buruh di Indonesia. Hal ini dibuktikan melalui berbagai kebijakan dan tindakan nyata yang telah diambilnya, termasuk kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan pembentukan Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK). Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 yang dihadiri langsung oleh Presiden semakin mengukuhkan dedikasi beliau terhadap kaum buruh.
Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menegaskan konsistensi Presiden Prabowo dalam memperjuangkan hak-hak pekerja. Tenaga Ahli Utama PCO, Ricky Tamba, menjelaskan bahwa Presiden Prabowo telah lama dikenal sebagai figur yang membela hak-hak buruh, bahkan sebelum menjabat sebagai Presiden. Hal ini terlihat dari partisipasinya dalam berbagai forum diskusi buruh dan komitmennya dalam menandatangani kontrak politik dengan serikat buruh pada Pilpres 2019.
Kenaikan UMP sebesar 6,5 persen untuk tahun 2025 menjadi salah satu bukti nyata komitmen Presiden Prabowo terhadap kesejahteraan buruh. Kebijakan ini, menurut Ricky Tamba, merupakan sinyal keberpihakan pemerintah terhadap daya beli buruh Indonesia. Selain itu, pembentukan Satgas PHK yang melibatkan pemerintah, serikat buruh, dan pelaku usaha juga menunjukkan upaya konkret dalam mengatasi permasalahan pemutusan hubungan kerja.
Kebijakan Nyata Presiden Prabowo untuk Buruh Indonesia
Sejak dilantik, Presiden Prabowo telah menunjukkan komitmennya melalui berbagai kebijakan yang berdampak langsung pada kesejahteraan buruh. Salah satu kebijakan penting adalah kenaikan UMP sebesar 6,5 persen untuk tahun 2025, yang bertujuan untuk meningkatkan daya beli buruh. Langkah ini menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap kesejahteraan kaum pekerja.
Selain kenaikan UMP, Pemerintah juga membentuk Satgas PHK untuk memitigasi dampak pemutusan hubungan kerja. Satgas ini dibentuk atas usulan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, dan melibatkan unsur pemerintah, serikat buruh, dan pelaku usaha. Tujuan utama Satgas PHK adalah mempercepat pencarian lapangan kerja baru bagi buruh yang terdampak PHK.
Meningkatnya kepercayaan investor juga berkontribusi pada pembukaan lapangan kerja baru. Data realisasi investasi sepanjang Januari-Maret 2025 menunjukkan kenaikan 15,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai Rp465 triliun dan membuka 594.104 lapangan kerja baru di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan dampak positif dari kebijakan pemerintah terhadap perekonomian dan penyerapan tenaga kerja.
Pemerintah juga berupaya memperbaiki sistem pendataan sosial melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) agar bantuan pemerintah tepat sasaran, termasuk kepada kelompok buruh. Dengan demikian, bantuan sosial dapat lebih efektif dalam meningkatkan kesejahteraan buruh yang membutuhkan.
Peringatan May Day 2025: Komitmen Terhadap Tuntutan Buruh
Presiden Prabowo menghadiri langsung peringatan May Day 2025 di Lapangan Silang Monas, Kamis pagi. Kehadiran beliau didampingi sejumlah menteri, Sekretaris Kabinet, Panglima TNI, dan Kapolri, menunjukkan penghargaan tinggi terhadap kaum buruh.
Dalam acara tersebut, Presiden berpidato kurang lebih sejam, didampingi oleh empat tokoh buruh terkemuka di Indonesia. Pidato Presiden tersebut menekankan komitmen pemerintah dalam memenuhi tuntutan buruh, termasuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT), RUU Perampasan Aset, dan meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Pekerjaan dalam Penangkapan Ikan menjadi undang-undang.
Kehadiran Presiden Prabowo dan para pejabat tinggi negara lainnya dalam peringatan May Day 2025 menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus berdialog dan bekerja sama dengan serikat buruh dalam meningkatkan kesejahteraan buruh Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan buruh.
Dengan berbagai kebijakan dan tindakan nyata yang telah dilakukan, Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan buruh di Indonesia. Hal ini bukan hanya sebatas janji, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata yang berdampak positif bagi kehidupan para pekerja di Indonesia.