Produksi Beras Kalteng Capai 22.420 Ton, BPS Ungkap Potensi Pertanian
Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah melaporkan produksi beras mencapai 22.420 ton pada April 2025, berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA), dengan potensi peningkatan melalui hilirisasi.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah baru-baru ini mengumumkan hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA) pada April 2025. Survei yang dilakukan di lahan seluas 11.341 hektar tersebut menunjukkan produksi padi mencapai 37.744 ton Gabah Kering Giling (GKG), setara dengan 22.420 ton beras. Informasi ini disampaikan di Palangka Raya pada Rabu lalu. Produksi beras tersebut tersebar di berbagai kabupaten di Kalimantan Tengah, menunjukkan potensi pertanian yang cukup signifikan di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalimantan Tengah, Irpan Rianto, menjelaskan bahwa angka produksi beras tersebut merupakan perkiraan potensi berdasarkan fase pertumbuhan padi. Data ini diperoleh melalui pengamatan fase Standing Crops (Fase Generatif, Fase Vegetatif Akhir, Fase Vegetatif Awal) sesuai data KSA BPS. Beliau menekankan pentingnya akurasi data untuk perencanaan pertanian yang lebih efektif.
Lebih lanjut, Irpan Rianto memaparkan rincian produksi padi di beberapa kabupaten. Kabupaten Kapuas misalnya, berkontribusi dengan lahan seluas 2.895 hektar. Kemudian, Barito Utara (1.166 Ha), Seruyan (1.426 Ha), Pulang Pisau (1.893 Ha), Barito Timur (1.245 Ha), Kotawaringin Timur (904 Ha), Katingan (924 Ha), Barito Selatan (563 Ha), dan Murung Raya (129 Ha) juga turut menyumbang pada total produksi padi Kalimantan Tengah.
Hasil Ubinan dan Laporan ke Presiden
Sebagai bagian dari koordinasi antara dinas kabupaten dan BPS, dilakukan ubinan di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau. Hasil ubinan menunjukkan berat sampel 3,95 kg dengan kadar air 25 persen. Dari hasil tersebut, diperoleh hasil panen ubinan sebesar 6,33 ton/Ha Gabah Kering Panen (GKP) atau setara 5,42 ton GKG. Hasil ubinan ini bahkan telah dilaporkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto melalui konferensi video saat panen raya serentak di beberapa provinsi, termasuk Kalimantan Tengah.
Irpan Rianto juga menekankan pentingnya pengawalan data di lapangan. Ia meminta petugas dinas di tingkat kabupaten/kota hingga kecamatan untuk lebih intens mengawal pencatatan data luas panen dan produktivitas, agar data KSA BPS lebih akurat dan merepresentasikan kondisi riil. Hal ini penting untuk perencanaan dan pengambilan kebijakan yang tepat sasaran di sektor pertanian.
Dinas TPHP Kalimantan Tengah berkomitmen untuk aktif dalam pengawalan program dan pendampingan teknis, bersinergi dengan pemerintah kabupaten dan pemangku kepentingan lainnya. Kerja sama yang baik antar lembaga sangat krusial untuk memastikan keberhasilan program peningkatan produksi pertanian.
Hilirisasi dan Penguatan Sektor Pertanian
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menunjukkan komitmen yang kuat dalam penguatan sektor pertanian, salah satunya melalui pembangunan pabrik perberasan dengan kapasitas 3-4 ton per jam. Pabrik ini diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah hasil pertanian, memperpendek rantai distribusi, dan menjaga stabilitas harga di tingkat petani dan konsumen. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan ketersediaan beras di pasar.
Dengan adanya pabrik perberasan ini, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing produk beras Kalimantan Tengah di pasar nasional. Selain itu, upaya hilirisasi ini juga dapat membuka peluang usaha baru dan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
Secara keseluruhan, data produksi beras dari BPS Kalimantan Tengah menunjukkan potensi yang besar di sektor pertanian. Dengan adanya pengawasan yang ketat dan dukungan pemerintah melalui program hilirisasi, diharapkan produksi beras di Kalimantan Tengah dapat terus meningkat dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Langkah-langkah strategis ini menunjukkan komitmen nyata untuk memajukan sektor pertanian dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah.