Produktivitas Padi Cirebon Capai 7 Ton/Ha, Regenerasi Petani Jadi Tantangan
Produktivitas padi di Kota Cirebon meningkat hingga 7 ton per hektare, meskipun luas lahan sawah terbatas dan regenerasi petani menjadi tantangan utama bagi sektor pertanian di daerah tersebut.
Pemerintah Kota Cirebon mengumumkan capaian produktivitas padi yang menggembirakan. Di beberapa area, produktivitas tanaman padi mencapai 7 ton per hektare (ha), angka yang lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya yang berkisar 5-6 ton/ha. Kenaikan ini terjadi meskipun luas lahan sawah di Kota Cirebon terus menyusut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon, Elmi Masruroh, menjelaskan bahwa peningkatan produktivitas ini terlihat pada panen padi tahun 2024. Namun, perlu diingat bahwa luas lahan sawah yang tersedia sangat terbatas, hanya sekitar 111 hektare, bahkan menurut data Badan Pertanahan Nasional (BPN) hanya 93 hektare. Kondisi ini membatasi produksi padi Kota Cirebon sekitar 900 ton per tahun.
Tantangan lain yang dihadapi Kota Cirebon adalah regenerasi petani. Dari sekitar 15 kelompok tani yang ada, masing-masing beranggotakan kurang lebih 15 petani, sebagian besar sudah berusia lanjut. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keberlanjutan sektor pertanian di daerah tersebut. Kurangnya minat generasi muda untuk menjadi petani menjadi kendala utama.
Meskipun demikian, DKP3 Kota Cirebon berupaya keras menjaga produktivitas pertanian. Pendampingan kepada petani dan optimalisasi lahan yang ada menjadi fokus utama. Upaya tersebut juga didukung oleh bantuan dari Kementerian Pertanian berupa pompa air. Bantuan ini diprioritaskan untuk kelompok tani di lahan sawah tadah hujan, yang meliputi 66 hektare lahan dengan 8 pompa air yang disalurkan.
Bantuan pompa air diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) padi. Targetnya adalah menaikkan dari satu kali tanam menjadi dua kali dalam setahun. Hal ini penting untuk menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan para petani. Meskipun Kota Cirebon bukan daerah agraris utama, upaya untuk memberdayakan petani dan mendukung perekonomian mereka tetap menjadi prioritas.
Peningkatan produktivitas padi menjadi bukti nyata upaya pemerintah daerah dalam memaksimalkan sumber daya yang ada. Namun, tantangan regenerasi petani perlu segera diatasi agar sektor pertanian di Kota Cirebon tetap berkelanjutan dan mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Pemerintah perlu merancang strategi untuk menarik minat generasi muda agar tertarik berkecimpung di bidang pertanian.
Keberhasilan peningkatan produktivitas padi hingga 7 ton/ha menjadi bukti bahwa dengan pengelolaan yang tepat, potensi pertanian di daerah perkotaan masih dapat dioptimalkan. Namun, keberlanjutannya bergantung pada keberhasilan mengatasi kendala regenerasi petani dan menjaga kesuburan lahan yang terbatas.