Prospek Cerah Spa Therapist di Pasar Global: Wamen Christina Dorong Peningkatan Kualitas SDM
Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, melihat prospek cerah profesi spa therapist di pasar global dan mendorong peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan intensif.

Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, baru-baru ini mengungkapkan potensi besar profesi spa therapist di pasar global. Pernyataan ini disampaikan setelah kunjungannya ke Bali Spa International Academy (BSIA) di Kuta Selatan, Bali, pada Jumat (25/4). Wamen Christina menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap sektor ini, mengingat tingginya permintaan dan potensi pendapatan yang menjanjikan bagi para pekerja migran Indonesia.
Dalam kunjungannya, Wamen Christina melihat langsung proses pelatihan para calon spa therapist di BSIA. Ia mengapresiasi banyaknya alumni BSIA yang bekerja di hotel bintang lima, baik di dalam maupun luar negeri. "Dari sisi gaji yang didapat juga cukup besar. Belum lagi akomodasi untuk spa therapist yang ditanggung pemberi kerja, tips dan lain-lain," ujar Wamen Christina di Jakarta, Minggu (27/4).
Namun, Wamen Christina juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam memasarkan profesi spa therapist ke pasar internasional. Salah satu kendalanya adalah persepsi negatif sebagian masyarakat terhadap pekerjaan ini. Hal ini menjadi hambatan bagi perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) dalam merekrut dan menempatkan calon pekerja migran ke luar negeri.
Peluang dan Tantangan Profesi Spa Therapist
Potensi pendapatan yang tinggi dan kebutuhan global akan tenaga ahli spa therapist menjadi daya tarik utama profesi ini. Para profesional di bidang ini memiliki kesempatan untuk bekerja di hotel-hotel mewah di berbagai negara, menikmati gaji yang kompetitif, serta fasilitas akomodasi dan tunjangan lainnya. Alumni BSIA menjadi contoh nyata keberhasilan program pelatihan yang intensif dan terarah.
Namun, dibutuhkan komitmen dan kesabaran untuk mencapai kesuksesan sebagai spa therapist profesional. Proses pelatihan yang cukup panjang, yaitu satu tahun penuh di BSIA (enam bulan teori dan enam bulan praktik), menjadi salah satu tantangannya. Wamen Christina juga menekankan pentingnya pelatihan yang komprehensif, mulai dari pemahaman anatomi tubuh hingga teknik pijat yang tepat.
Tantangan lain adalah mengubah persepsi negatif masyarakat terhadap profesi ini. "Masih banyak juga calon pekerja migran yang mau training instan, padahal spa therapist profesional harus memiliki pengetahuan. Mulai dari anatomi tubuh hingga titik peredaran darah," jelas Wamen Christina. Oleh karena itu, diperlukan edukasi dan sosialisasi yang lebih gencar untuk meningkatkan citra positif profesi spa therapist.
Peran Pemerintah dalam Pengembangan SDM Spa Therapist
Pemerintah memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan SDM spa therapist di Indonesia. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai program, seperti peningkatan kualitas pelatihan, fasilitasi akses ke pasar kerja internasional, serta kampanye untuk mengubah persepsi negatif masyarakat. Kerja sama antara pemerintah, lembaga pelatihan, dan perusahaan penempatan pekerja migran sangat diperlukan untuk mencapai tujuan ini.
Wamen Christina berharap, dengan adanya dukungan pemerintah dan peningkatan kualitas SDM, semakin banyak warga Indonesia yang dapat berkarier sebagai spa therapist profesional di pasar global. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan per kapita, tetapi juga akan mengangkat citra Indonesia di mata dunia.
Pentingnya pelatihan yang komprehensif dan berstandar internasional juga menjadi fokus utama. Dengan begitu, para spa therapist Indonesia dapat bersaing dengan para profesional dari negara lain dan memenuhi standar kualitas yang tinggi di pasar internasional.
Pemerintah juga perlu memastikan perlindungan dan kesejahteraan para pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai spa therapist di luar negeri. Hal ini mencakup perlindungan hukum, akses layanan kesehatan, dan mekanisme penyelesaian konflik yang efektif.
Kesimpulan
Profesi spa therapist menawarkan peluang besar bagi pekerja migran Indonesia. Namun, diperlukan kerja sama yang kuat antara pemerintah, lembaga pelatihan, dan perusahaan penempatan pekerja migran untuk mengatasi tantangan yang ada dan memastikan keberhasilan program pengembangan SDM di sektor ini. Dengan komitmen dan kerja keras dari semua pihak, masa depan spa therapist Indonesia di pasar global akan semakin cerah.