Pulau Seribu Edukasi Nelayan: Begini Cara Jaga Laut dengan Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Penasaran bagaimana nelayan di Pulau Seribu kini lebih produktif sekaligus menjaga laut? Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu gencar edukasi nelayan Pulau Seribu tentang alat tangkap ramah lingkungan.

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu (Pemkab Pulau Seribu) aktif mengedukasi nelayan di Pulau Pramuka. Edukasi ini berfokus pada penggunaan alat tangkap ramah lingkungan. Tujuannya adalah menghindari alat terlarang saat menangkap ikan di wilayah kepulauan tersebut.
Inisiatif ini digagas oleh Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu. Pelatihan diberikan kepada dua puluh nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) di Kelurahan Pulau Panggang. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan berkelanjutan.
Kepala Seksi Kelautan dan Perikanan KPKP Kepulauan Seribu, Gama Eka Anantha, menegaskan pentingnya edukasi ini. Program tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan nelayan. Fokus utamanya adalah penggunaan alat tangkap yang tidak merusak lingkungan laut, khususnya ekosistem terumbu karang.
Pentingnya Alat Tangkap Ramah Lingkungan untuk Kelestarian Laut
Pelatihan bertema "Efektivitas Penggunaan Alat Tangkap Ramah Lingkungan pada Daerah Penangkapan 12 Mil Wilayah Kepulauan Seribu" ini sangat relevan. Hal ini mengingat potensi kerusakan ekosistem laut akibat praktik penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab. Ekosistem terumbu karang, sebagai habitat penting, menjadi prioritas utama untuk dilindungi.
Selain edukasi, Pemkab Pulau Seribu juga memberikan bantuan alat tangkap. Bantuan tersebut berupa pancing, bubu, dan boks penyimpanan ikan. Pemberian alat ini diharapkan dapat langsung dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan secara berkelanjutan.
Gama Eka Anantha menyatakan bahwa melalui program ini, pihaknya ingin membentuk nelayan yang produktif. Lebih dari itu, nelayan diharapkan memiliki wawasan lingkungan yang kuat. Hal ini sejalan dengan misi pembangunan berkelanjutan di Kepulauan Seribu.
Program edukasi nelayan Pulau Seribu ini bukan yang pertama kali dilaksanakan. Sebelumnya, kegiatan serupa telah sukses diselenggarakan di Pulau Kelapa Dua. Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian laut dan kesejahteraan nelayan.
Keselamatan Kerja dan Peningkatan Hasil Tangkapan
Pelaksana Harian Lurah Pulau Panggang, Muhammad Nur Alim, menyambut baik program pemberdayaan ini. Menurutnya, inisiatif ini dapat meningkatkan keselamatan kerja nelayan. Penggunaan alat yang sesuai standar juga menjadi fokus penting dalam kegiatan melaut.
Pelatihan dan bantuan alat tangkap ramah lingkungan sangat krusial. Aktivitas melaut menjadi lebih aman dengan adanya pengetahuan dan peralatan yang memadai. Hasil tangkapan pun diharapkan dapat maksimal tanpa membahayakan nyawa nelayan.
Muhammad Nur Alim mengungkapkan bahwa pernah terjadi insiden kehilangan warga akibat aktivitas penangkapan yang tidak aman. Oleh karena itu, program edukasi nelayan Pulau Seribu ini memiliki dampak langsung pada keselamatan jiwa. Ini juga memastikan keberlanjutan mata pencarian mereka.
Fahroni (56), seorang nelayan dari KUB Tenggiri, memberikan testimoni positif. Ia menilai pelatihan ini sangat membantu dalam menjaga kelestarian laut. Selain itu, program ini juga terbukti meningkatkan hasil tangkapan ikan mereka. Harapannya, bantuan serupa dapat merata ke seluruh nelayan di berbagai pulau.