Morowali Berantas Bom Ikan Lewat Edukasi dan Budidaya Ramah Lingkungan
Pemda Morowali berupaya hentikan praktik penangkapan ikan dengan bom melalui edukasi dan program perikanan berkelanjutan, menawarkan keramba sebagai alternatif mata pencaharian.

Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, tengah berupaya memberantas praktik penangkapan ikan menggunakan bom. Upaya ini dilakukan melalui pendekatan edukasi dan program perikanan berkelanjutan yang ramah lingkungan, menjawab pertanyaan apa (penangkapan ikan dengan bom), siapa (pemerintah daerah Morowali), di mana (Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah), kapan (saat ini), mengapa (merusak ekosistem dan keberlanjutan perikanan), dan bagaimana (melalui edukasi dan program perikanan berkelanjutan).
Bupati Morowali, Iksan Baharudin Rauf, menjelaskan bahwa menangkap pelaku pengeboman ikan bukanlah solusi utama. "Bagaimana cara menghentikan orang menangkap ikan dengan bom? Kita tangkap? tidak mungkin. Memang melanggar undang-undang tapi kalau kita hentikan tanpa solusi, bagaimana nasib mereka nanti? Maka dari itu, kami fokus pada edukasi," ujarnya. Ia menekankan pentingnya solusi berkelanjutan yang tidak hanya menghukum, tetapi juga memberikan alternatif mata pencaharian bagi nelayan.
Praktik pengeboman ikan, selain ilegal, juga berdampak buruk pada ekosistem laut dan keberlanjutan sumber daya perikanan. Oleh karena itu, edukasi intensif kepada nelayan mengenai dampak negatif dari penggunaan bom ikan menjadi prioritas utama pemerintah daerah. Upaya ini diharapkan dapat mengubah pola pikir dan perilaku nelayan dalam menangkap ikan.
Alternatif Ramah Lingkungan: Budidaya Ikan di Keramba
Sebagai solusi alternatif, Pemerintah Kabupaten Morowali menyediakan keramba sebagai metode budidaya ikan yang lebih ramah lingkungan. Program ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi nelayan, sehingga mereka dapat tetap mendapatkan penghasilan tanpa harus merusak lingkungan laut.
Bupati Morowali menjelaskan keuntungan penggunaan keramba. "Keramba ini sudah sesuai prosedur. Cukup diisi bibit, diberi makan, dan dikelola dengan baik. Bahkan jika tidak diberi makan selama satu minggu, ikan masih bisa bertahan hidup di laut, jadi risikonya lebih kecil," katanya. Dengan demikian, keramba menawarkan metode budidaya yang lebih aman dan berkelanjutan.
Program keramba ini dirancang untuk memberikan kemudahan dan mengurangi risiko bagi nelayan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada nelayan agar mereka dapat mengelola keramba dengan efektif dan efisien. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan nelayan.
Selain itu, pemerintah daerah juga akan terus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan laut. Upaya ini dilakukan melalui berbagai program, seperti penyuluhan, pelatihan, dan kampanye.
Harapan untuk Masa Depan Perikanan Morowali
Bupati Iksan Baharudin Rauf optimistis bahwa pendekatan edukasi dan penyediaan alternatif mata pencaharian ini akan berhasil mengubah pola pikir masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Ia menekankan pentingnya kerja sama semua pihak, termasuk pemerintah, nelayan, dan masyarakat, untuk mengatasi permasalahan perikanan di Morowali.
Dengan komitmen dan kerja keras bersama, diharapkan praktik pengeboman ikan dapat dihentikan sepenuhnya dan digantikan dengan metode penangkapan dan budidaya ikan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini akan memastikan keberlanjutan sumber daya perikanan dan kesejahteraan nelayan di Kabupaten Morowali untuk generasi mendatang.
Pemerintah daerah Morowali juga berencana untuk meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap praktik pengeboman ikan. Namun, fokus utama tetap pada edukasi dan penyediaan alternatif mata pencaharian yang berkelanjutan.