Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 di Bali Diprediksi Sehari Sebelum Nyepi
Dishub Bali memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi sehari sebelum Nyepi, yaitu tanggal 28 Maret 2025, dengan peningkatan jumlah pemudik dan kendaraan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Denpasar, 11 Maret 2024 - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 akan jatuh sehari sebelum Hari Suci Nyepi Caka 1947, tepatnya pada tanggal 28 Maret 2025. Prediksi ini disampaikan oleh Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Bali, I Putu Sutaryana, di Denpasar. Prediksi ini mempertimbangkan peningkatan jumlah pemudik dan kendaraan yang diperkirakan akan meninggalkan Bali menjelang Nyepi. Dishub Bali telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi lonjakan tersebut.
Menurut Sutaryana, arus mudik diprediksi akan dimulai sejak Senin, 24 Maret 2025. Dishub Bali berharap para pemudik dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan menghindari perjalanan pada tanggal 28 Maret, karena tanggal tersebut merupakan Pengrupukan, di mana umat Hindu melakukan persiapan untuk upacara Nyepi. "Puncak perkiraan tentu sebelum Nyepi, prediksi puncak arus mudik 28 Maret karena 29 sudah Nyepi," jelas Sutaryana.
Data dari Pemprov Bali menunjukkan peningkatan jumlah kedatangan dan keberangkatan penumpang dari tahun ke tahun. Pada tahun 2023, tercatat 1.069.825 orang masuk Bali dan 1.135.603 orang keluar Bali. Angka ini meningkat pada tahun 2024 menjadi 1.100.645 orang masuk dan 1.235.355 orang keluar Bali. Untuk tahun 2025, Dishub Bali memprediksi akan ada 1.131.465 orang yang masuk Bali dan 1.335.107 orang yang keluar Bali, menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Lonjakan Kendaraan Meningkat Jelang Nyepi
Tidak hanya jumlah penumpang, Dishub Bali juga memprediksi lonjakan jumlah kendaraan yang keluar masuk Bali. Pada Lebaran 2023, tercatat 141.654 kendaraan masuk dan 179.442 kendaraan keluar Bali. Angka ini meningkat pada tahun 2024 menjadi 143.827 kendaraan masuk dan 202.017 kendaraan keluar. Untuk Lebaran 2025, Dishub Bali memprediksi akan ada 146.000 kendaraan masuk dan 224.592 kendaraan keluar Bali, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini diperkirakan karena bertepatan dengan Hari Suci Nyepi.
"Berdasarkan tren data 3 tahun terakhir, setiap tahun meningkat, jadi kami prediksi (tahun ini) meningkat, di samping itu juga bertepatan dengan Hari Suci Nyepi pada 29 Maret ini, perkiraan penumpang dan kendaraan yang akan keluar meningkat," ungkap Sutaryana.
Antisipasi kemacetan menjadi fokus utama Dishub Bali. Pihaknya akan mengerahkan personel secara bergilir, dibantu oleh pemerintah kabupaten/kota dan kepolisian, untuk memastikan kelancaran lalu lintas selama periode angkutan Lebaran 2025. Upaya ini akan difokuskan tidak hanya pada puncak arus mudik, tetapi juga pada periode sebelum dan sesudahnya.
Antisipasi Kemacetan dan Kesiapan Dishub Bali
Dishub Bali telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang dan kendaraan selama periode arus mudik Lebaran 2025. Beberapa langkah yang akan dilakukan antara lain:
- Pengerahan personel secara bergilir, dibantu oleh pemerintah kabupaten/kota dan kepolisian.
- Pemantauan lalu lintas secara intensif.
- Pengawasan terhadap angkutan umum.
- Sosialisasi kepada masyarakat.
Dengan mempertimbangkan data historis dan prediksi peningkatan jumlah penumpang dan kendaraan, Dishub Bali berharap dapat mengoptimalkan pengaturan lalu lintas dan meminimalisir potensi kemacetan selama periode arus mudik Lebaran 2025. Kerja sama dengan instansi terkait sangat penting untuk memastikan kelancaran arus mudik dan kenyamanan para pemudik.
Meskipun peningkatan jumlah pemudik dan kendaraan diprediksi akan terjadi, Dishub Bali optimis dapat mengatasi tantangan tersebut dengan persiapan yang matang dan kolaborasi yang baik dengan berbagai pihak. Mereka berharap masyarakat dapat turut serta menciptakan suasana kondusif dan tertib selama periode arus mudik.