Pupuk Indonesia Permudah Akses Pupuk Subsidi di Manggarai Barat, NTT
Pupuk Indonesia hadirkan solusi akses pupuk bersubsidi lebih mudah bagi petani di Manggarai Barat, NTT, demi tingkatkan produktivitas padi.

Pupuk Indonesia, perusahaan pupuk pelat merah, mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan produktivitas pertanian padi di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Langkah ini dilakukan dengan berupaya mempermudah akses petani terhadap pupuk bersubsidi. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, dalam kunjungannya pada 2 Mei 2025, menekankan komitmen perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani terdaftar di Manggarai Barat sesuai regulasi yang berlaku. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Saat ini, stok pupuk bersubsidi di Manggarai Barat tercatat cukup melimpah, mencapai 1.715 ton. Rinciannya, 1.324 ton urea dan 391 ton NPK. Jumlah ini bahkan melebihi ketentuan minimum yang ditetapkan pemerintah, menunjukkan keseriusan Pupuk Indonesia dalam memenuhi kebutuhan petani. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperbaiki tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025.
Pupuk Indonesia, berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, bertanggung jawab atas penyaluran pupuk bersubsidi hingga ke titik serah, yaitu kios atau gapoktan (gabungan kelompok tani). Hal ini bertujuan untuk memastikan kemudahan akses bagi para petani dan mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Rahmad Pribadi menegaskan, "Pemerintah benar-benar ingin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat." Komitmen ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produktivitas pertanian di Manggarai Barat, yang dikenal sebagai lumbung padi Provinsi NTT.
Solusi Konkret untuk Petani Tanjung Boleng
Kunjungan Rahmad Pribadi ke Manggarai Barat juga menghasilkan solusi konkret bagi petani di Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng. Petani di desa ini sebelumnya menghadapi kendala akses pupuk bersubsidi karena jarak tempuh yang jauh dan infrastruktur jalan yang kurang memadai. Sebagai solusi sementara, Pupuk Indonesia membuka layanan penebusan pupuk di Labuan Bajo, yang lebih dekat dengan Tanjung Boleng.
Namun, solusi jangka panjang juga telah direncanakan. Pupuk Indonesia berencana menyediakan gudang pupuk di Desa Tanjung Boleng pada bulan September 2025. "Saya ingin Tanjung Boleng menjadi contoh bagaimana melayani petani di desa ujung dengan tepat. Saya dapat mandat langsung, di manapun petani maka harus melayani dengan baik," tegas Rahmad Pribadi. Langkah ini menunjukkan komitmen Pupuk Indonesia untuk memastikan akses pupuk yang merata dan mudah bagi seluruh petani, termasuk di daerah terpencil.
Untuk menunjang kelancaran distribusi dan layanan pupuk bersubsidi di NTT, termasuk Manggarai Barat, Pupuk Indonesia telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung. Fasilitas tersebut meliputi 15 petugas lapangan, 24 gudang penyangga, 10 distributor, dan 405 kios/pengecer. Dukungan infrastruktur ini diharapkan mampu menjamin distribusi pupuk yang efisien dan efektif.
Pemerintah juga telah melakukan penyederhanaan regulasi dan perbaikan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi. Salah satu contohnya adalah penebusan pupuk bersubsidi yang kini dapat dilakukan sejak 1 Januari setiap tahunnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan distribusi pupuk yang optimal dan tepat waktu.
Capaian dan Dampak Positif
Penyerapan pupuk bersubsidi di NTT hingga April 2025 mencapai 28.895 ton, atau 20 persen dari total alokasi tahunan sebesar 145.438 ton. Capaian ini berkontribusi pada produktivitas padi tertinggi nasional selama tujuh tahun terakhir periode Januari-April 2025. Lebih lanjut, Rahmad Pribadi menambahkan, "Untuk musim tanam Oktober-Maret periode ini (penyerapan pupuk bersubsidi) mencapai 4,5 juta ton, sementara di periode tahun sebelumnya hanya 3 juta ton secara nasional. Artinya naik 50 persen. Dampaknya jelas, Indonesia tidak membutuhkan impor beras, bahkan mau ekspor beras. Pemerintah benar-benar ingin produktivitas pertanian meningkat."
Kepala Desa Tanjung Boleng, Saharudin, mengapresiasi langkah cepat Pupuk Indonesia dalam menyediakan akses pupuk bersubsidi di Labuan Bajo. Ia menyatakan bahwa solusi ini sangat membantu petani di Tanjung Boleng karena lebih mudah dan terjangkau. "Sebagian besar warga Tanjung Boleng bekerja sebagai petani. Kami senang, kami menyampaikan terima kasih atas kebijakan penebusan pupuk di Labuan Bajo untuk petani terdaftar di Tanjung Boleng, ini lebih dekat, dan transportasi lebih murah," ujarnya.
Secara keseluruhan, upaya Pupuk Indonesia dalam mempermudah akses pupuk bersubsidi di Manggarai Barat merupakan langkah strategis dalam mendukung peningkatan produktivitas pertanian di Indonesia. Dengan ketersediaan pupuk yang cukup dan akses yang mudah, diharapkan petani dapat meningkatkan hasil panen dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.