Puskesmas Jaktim Buka 24 Jam Selama Lebaran 2025, Layani Pasien Gawat Darurat
Seluruh puskesmas tingkat kecamatan di Jakarta Timur beroperasi 24 jam penuh selama libur Lebaran 2025 untuk menangani pasien gawat darurat dan persalinan, sementara puskesmas pembantu beroperasi hingga siang hari.

Seluruh puskesmas tingkat kecamatan di Jakarta Timur memastikan layanan kesehatan tetap beroperasi selama 24 jam penuh selama libur Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah. Layanan ini mencakup penanganan kasus gawat darurat dan persalinan. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy, saat dikonfirmasi pada Minggu lalu. Keputusan ini diambil untuk memastikan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan tetap terjaga selama periode libur panjang.
Sistem layanan 24 jam di puskesmas kecamatan dibagi menjadi tiga sif kerja. Sif pertama dimulai pukul 07.30 WIB hingga 14.00 WIB, dilanjutkan sif kedua pukul 14.00 WIB hingga 21.00 WIB, dan sif ketiga dari pukul 20.30 WIB hingga 07.30 WIB. Meskipun demikian, layanan laboratorium hanya beroperasi dalam dua sif. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi warga Jakarta Timur selama libur Lebaran.
Sementara itu, puskesmas pembantu (pustu) yang tersebar di 65 kelurahan di Jakarta Timur memiliki jam operasional yang berbeda. Pustu-pustu tersebut beroperasi dari pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB. Meskipun jam operasionalnya lebih singkat, keberadaan pustu tetap berperan penting dalam memberikan akses layanan kesehatan dasar bagi warga di tingkat kelurahan. Dengan demikian, warga Jakarta Timur tidak perlu khawatir kesulitan mendapatkan layanan kesehatan selama libur Lebaran.
Layanan Kesehatan Selama Libur Lebaran di Jakarta Timur
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy, menekankan bahwa warga tidak perlu cemas mencari layanan kesehatan selama libur Lebaran. "Warga tidak perlu bingung mencari layanan kesehatan ketika membutuhkan selama libur lebaran ini. Karena puskesmas tetap buka untuk melayani masyarakat," ujar Herwin. Pernyataan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan kepastian kepada masyarakat akan ketersediaan layanan kesehatan selama periode libur.
Data dari Puskesmas Kecamatan Kramat Jati menunjukkan tingginya angka kunjungan pasien selama beberapa hari menjelang Lebaran. Dari tanggal 1 hingga 4 April 2025, tercatat sebanyak 1.044 warga telah mendapatkan layanan kesehatan di puskesmas tersebut. Rinciannya, pada tanggal 1 April sebanyak 246 pasien, 2 April 298 pasien, 3 April 243 pasien, dan 4 April 257 pasien. Angka ini menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan, bahkan di masa menjelang libur panjang.
Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Inda Mutiara, menambahkan bahwa jumlah kunjungan pasien di pustu di setiap kelurahan bervariatif. "Kalau pasien di puskesmas pembantu (pustu) di kelurahan variatif, rata-rata kunjungan per pustu antara 10-30 pasien per harinya," ucap Inda. Perbedaan jumlah kunjungan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kepadatan penduduk dan aksesibilitas layanan kesehatan di masing-masing kelurahan.
Diagnosa Terbanyak Selama Libur Lebaran
Berdasarkan data yang diperoleh, diagnosa terbanyak yang ditemukan di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati adalah infeksi virus pada saluran pernapasan (common cold), gangguan pencernaan (dyspepsia), dan hipertensi. Keluhan yang sering muncul antara lain batuk pilek, gangguan asam lambung (sakit maag), dan darah tinggi. Kondisi ini menunjukkan pola penyakit yang umum terjadi di masyarakat, terutama selama perubahan cuaca dan peningkatan aktivitas.
Dengan adanya layanan kesehatan 24 jam di puskesmas tingkat kecamatan selama libur Lebaran, diharapkan masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan yang dibutuhkan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memastikan ketersediaan layanan kesehatan yang optimal bagi seluruh warga Jakarta Timur, khususnya selama periode libur panjang. Layanan ini menjadi jaminan akses kesehatan yang mudah dan cepat bagi masyarakat yang membutuhkannya.
Keberadaan puskesmas dan pustu yang tetap beroperasi selama libur Lebaran menunjukkan kesiapan pemerintah dalam menghadapi potensi peningkatan kasus penyakit selama periode tersebut. Dengan adanya layanan ini, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari risiko kesehatan yang lebih serius akibat keterlambatan penanganan medis.