PVMBG Rekam Getaran Banjir Lahar Hujan Gunung Lewotobi Laki-laki, Waspada!
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mendeteksi getaran banjir lahar hujan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, masyarakat diimbau waspada.

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menunjukkan aktivitas vulkanik. Pada Kamis, 13 Maret 2024, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki merekam getaran banjir lahar hujan. Getaran ini terekam satu kali dengan amplitudo 47.3 mm dan durasi 1.083 detik. Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Flores Timur, NTT, dan dipantau oleh petugas Pos Pemantau Gunung Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere.
Laporan aktivitas gunung api tersebut disampaikan dalam Laporan Aktivitas Gunung Api Gunung Lewotobi Laki-laki periode pengamatan Kamis, pukul 06.00 Wita sampai pukul 12.00 Wita. Update visual pada pukul 11.50 Wita menunjukkan hujan di puncak dan sekitarnya, yang kemudian terekam sebagai tremor banjir oleh alat PPGA. Kondisi cuaca di sekitar gunung dilaporkan mendung dan hujan, dengan angin lemah ke arah utara dan timur laut. Suhu udara tercatat antara 24.3 derajat Celcius hingga 27 derajat Celcius, dan curah hujan mencapai 25 mm dalam enam jam terakhir.
Menyikapi kejadian ini, PVMBG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir lahar dari puncak gunung, terutama di sepanjang sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki. Imbauan ini sejalan dengan peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi potensi hujan di wilayah Flores Timur dalam beberapa hari ke depan. BMKG juga mengimbau masyarakat untuk menjauhi bantaran sungai dan menghindari aktivitas di sekitar lereng rawan longsor, serta selalu memonitor informasi cuaca dari BMKG dan mengikuti arahan pemerintah daerah.
Waspada Banjir Lahar Hujan Gunung Lewotobi Laki-laki
Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki yang terekam PVMBG berupa getaran banjir lahar hujan menunjukkan adanya potensi bahaya yang perlu diwaspadai oleh masyarakat sekitar. Amplitudo getaran yang tercatat cukup signifikan, yaitu 47.3 mm, mengindikasikan volume air yang cukup besar mengalir dari puncak gunung. Durasi getaran selama 1.083 detik juga menunjukkan lamanya aliran lahar hujan tersebut.
Kondisi cuaca yang mendung dan hujan di sekitar gunung semakin meningkatkan risiko terjadinya banjir lahar. Hujan deras dapat memicu aliran material vulkanik dari puncak gunung yang bercampur dengan air, membentuk lahar hujan yang dapat bergerak dengan cepat dan merusak. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif dari peristiwa ini.
Imbauan dari PVMBG dan BMKG untuk menghindari bantaran sungai dan lereng rawan longsor sangatlah penting untuk diperhatikan. Daerah-daerah tersebut merupakan area yang paling berisiko terkena dampak langsung dari banjir lahar. Masyarakat dihimbau untuk selalu mengikuti arahan dan informasi terkini dari pihak berwenang.
Imbauan Kesiapsiagaan Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki perlu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir lahar hujan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Selalu memantau informasi terkini mengenai aktivitas gunung api dari PVMBG dan BMKG.
- Mengenali jalur evakuasi dan tempat evakuasi terdekat.
- Mempersiapkan perlengkapan darurat, seperti makanan, air minum, obat-obatan, dan pakaian.
- Menghindari aktivitas di daerah rawan bencana, seperti bantaran sungai dan lereng rawan longsor.
- Mematuhi arahan dan imbauan dari pemerintah daerah.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, diharapkan masyarakat dapat meminimalisir risiko kerugian dan dampak buruk yang ditimbulkan oleh potensi banjir lahar hujan dari Gunung Lewotobi Laki-laki.
Penting bagi masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Dengan mengikuti arahan dari pihak berwenang dan selalu memperbarui informasi, diharapkan masyarakat dapat tetap aman dan terhindar dari bahaya.