Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi 10 Kali, Warga Diminta Waspada!
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT erupsi 10 kali pada Jumat (21/2), menyebabkan peningkatan status siaga dan imbauan bagi warga sekitar untuk waspada terhadap potensi bahaya.

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan. Pada Jumat, 21 Februari 2024, gunung ini tercatat erupsi sebanyak 10 kali, mulai siang hingga malam hari. Erupsi tersebut terjadi pada pukul 12.32 WITA, 14.04 WITA, 17.54 WITA, 19.10 WITA, 19.24 WITA, 20.27 WITA, 21.51 WITA, 22.16 WITA, 22.26 WITA, 22.47 WITA, dan 23.55 WITA. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat peristiwa ini dan mengeluarkan imbauan penting bagi masyarakat sekitar.
Tinggi kolom abu yang dihasilkan erupsi bervariasi, mencapai ketinggian antara 400 hingga 1.000 meter di atas puncak gunung. Fenomena ini menjadi perhatian serius mengingat dampaknya terhadap lingkungan dan keselamatan penduduk sekitar. PVMBG telah meningkatkan status Gunung Lewotobi Laki-laki ke Level III (Siaga), sebuah langkah yang menandakan potensi bahaya yang signifikan.
Atas kejadian ini, berbagai imbauan penting dikeluarkan oleh pihak berwenang. Masyarakat dan pengunjung dilarang keras melakukan aktivitas apa pun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral barat daya - timur laut sejauh 6 kilometer. Imbauan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya korban jiwa dan meminimalisir dampak buruk dari erupsi.
Imbauan Waspada dan Kesiapsiagaan Masyarakat
PVMBG dan pemerintah daerah setempat menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan resmi yang dikeluarkan. Penting untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak jelas sumbernya dan hanya mengandalkan informasi dari sumber terpercaya. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki juga diimbau untuk mewaspadai potensi bahaya sekunder, seperti banjir lahar hujan.
Potensi banjir lahar hujan ini menjadi ancaman serius, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Desa-desa yang berpotensi terdampak meliputi Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote. Masyarakat di daerah-daerah ini diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk.
Selain itu, masyarakat yang terdampak hujan abu vulkanik diminta untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi diri dari bahaya abu vulkanik terhadap sistem pernapasan. Langkah pencegahan ini sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat di tengah situasi yang tidak menentu.
Rekomendasi dan Langkah Antisipasi
Dalam menghadapi situasi ini, beberapa langkah antisipasi perlu dilakukan. Pertama, masyarakat harus selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah dan instansi terkait. Kedua, penting untuk mempersiapkan diri dengan memiliki rencana evakuasi dan perlengkapan darurat. Ketiga, masyarakat juga harus aktif memantau informasi terkini mengenai aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki melalui saluran resmi.
Pemerintah daerah juga memiliki peran penting dalam memastikan keselamatan warganya. Hal ini meliputi penyediaan informasi yang akurat dan tepat waktu, pengembangan rencana evakuasi yang efektif, dan pengembangan sistem peringatan dini yang handal. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait sangat penting untuk meminimalisir dampak buruk dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Kesimpulannya, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Jumat, 21 Februari 2024, menunjukkan perlunya kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi dari masyarakat sekitar. Dengan mengikuti imbauan pemerintah dan mempersiapkan diri dengan baik, diharapkan dampak buruk dari erupsi dapat diminimalisir.