RI-Yordania Jajaki Kerja Sama Pupuk dan Teknologi Pertanian Canggih
Indonesia dan Yordania jajaki kerja sama produksi pupuk, teknologi irigasi, dan drone pertanian untuk meningkatkan ketahanan pangan dan efisiensi sektor pertanian kedua negara.

Kementerian Pertanian RI dan Pemerintah Yordania tengah menjajaki kerja sama strategis dalam produksi pupuk dan pemanfaatan teknologi pertanian. Kerja sama ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan efisiensi sektor pertanian kedua negara. Inisiatif ini diumumkan pada Rabu, 14 Mei, di Jakarta, menyusul pertemuan antara Menteri Pertanian RI dan Duta Besar Yordania.
Yordania, sebagai salah satu produsen terbesar potas dan pospat – bahan baku pupuk utama – memiliki potensi besar untuk berkolaborasi dengan Indonesia. Indonesia, dengan kebutuhan pupuk yang tinggi, akan sangat diuntungkan dari ketersediaan bahan baku tersebut. Kerja sama ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan kedua negara, tetapi juga kawasan Asia Tenggara dan negara-negara Asia lainnya.
Menteri Pertanian RI mengusulkan pembentukan perusahaan patungan untuk memasok pupuk. "Kami menawarkan bila menguntungkan kita bangun perusahaan bersama. Nah ini ide besarnya," kata Mentan seusai menerima kunjungan Duta Besar Yordania Sudqi Attalah Al Omoush. Kolaborasi ini diyakini mampu menekan biaya produksi pupuk secara signifikan.
Teknologi Pertanian Modern dari Yordania
Kerja sama tidak hanya mencakup produksi pupuk. Indonesia juga tertarik mengadopsi teknologi irigasi efisien dari Yordania, yang telah terbukti sukses di wilayah pertanian negara tersebut. Teknologi ini akan diintegrasikan ke dalam sistem pertanian nasional, khususnya untuk memperkuat kluster pertanian modern yang sedang dikembangkan di beberapa wilayah Indonesia.
Teknologi drone untuk penyebaran pupuk, pestisida, dan herbisida juga menjadi bagian dari kerja sama yang dijajaki. Drone dinilai sangat efektif, terutama di daerah rawa berlumpur yang sulit dijangkau alat tanam konvensional. Penggunaan drone menjanjikan proses tanam dan perawatan tanaman yang lebih efisien dan presisi.
Beberapa wilayah di Indonesia, seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan, akan menjadi percontohan dalam adopsi teknologi drone ini. Kluster pertanian modern di daerah-daerah tersebut akan menjadi fokus utama implementasi teknologi canggih ini.
Kerja Sama Konkret: Pembentukan Tim Kerja Bersama
Sebagai langkah awal, kedua negara sepakat membentuk kelompok kerja bersama. Tim ini akan merancang dan mengimplementasikan kerja sama strategis secara rinci dan terukur. Lokasi pembangunan pabrik pupuk, misalnya, akan menjadi salah satu fokus pembahasan tim kerja tersebut. "Jadi kita sepakat posisinya menguntungkan kedua negara, posisinya (pembangunan pabrik pupuk) di mana? Itu dibahas nanti oleh tim," jelas Mentan.
Kerja sama ini menandai upaya strategis Indonesia dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional melalui inovasi dan teknologi. Dengan memanfaatkan sumber daya dan keahlian Yordania, Indonesia berharap dapat memodernisasi sektor pertanian dan meningkatkan produktivitasnya. Kolaborasi ini juga membuka peluang bagi Indonesia untuk berperan lebih besar dalam pasar pupuk regional dan internasional.
Secara keseluruhan, kerja sama ini berpotensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian di kedua negara, serta memperkuat ketahanan pangan di tingkat regional.