Riau Terima Bantuan 30 Unit Alat Pengubah Udara Jadi Oksigen dari Kemenkes
Dinas Kesehatan Riau menerima 30 unit alat oxygen concentrator dari Kemenkes untuk membantu masyarakat, terutama saat terjadi kabut asap akibat karhutla.

Pekanbaru, 14 Mei 2024 - Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Dinas Kesehatan Provinsi Riau menerima bantuan 30 unit alat oxygen concentrator dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Alat ini memiliki kemampuan untuk mengubah udara menjadi oksigen, sehingga sangat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Kepala Dinas Kesehatan Riau, drg. Sri Sadono Mulyanto, menjelaskan bahwa bantuan ini sangat penting, terutama untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan bernapas akibat paparan asap karhutla. Alat ini akan didistribusikan ke berbagai kabupaten/kota di Riau, dengan prioritas daerah yang rawan karhutla dan berpotensi mengalami kabut asap.
"Kami menerima bantuan berupa 30 unit alat pengubah udara menjadi oksigen dari Kemenkes," ujar drg. Sri Sadono Mulyanto di Pekanbaru, Rabu lalu. Beliau menambahkan bahwa distribusi alat ini akan diprioritaskan ke daerah-daerah yang memiliki risiko tinggi terhadap kejadian karhutla.
Distribusi dan Penggunaan Alat Oxygen Concentrator
Alat oxygen concentrator yang diterima akan didistribusikan secara strategis ke berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Riau. Prioritas utama diberikan kepada daerah-daerah yang memiliki sejarah kejadian karhutla yang tinggi dan berpotensi terdampak kabut asap. Hal ini bertujuan untuk memastikan akses yang cepat dan mudah bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan oksigen.
Selain untuk masyarakat umum, alat ini juga akan sangat bermanfaat bagi para petugas pemadam kebakaran yang berada di garis depan dalam menghadapi karhutla. Petugas seringkali terpapar asap dalam jumlah besar selama proses pemadaman, sehingga membutuhkan pasokan oksigen yang cukup untuk menjaga kesehatan dan keselamatan mereka.
"Alat ini juga bisa digunakan oleh para petugas pemadam karhutla. Karena alat ini juga bisa dibawa karena ukurannya yang tidak terlalu besar," tambah drg. Sri Sadono Mulyanto. Portabilitas alat ini menjadikannya solusi yang efektif dalam situasi darurat.
Ruangan Khusus Penanganan Kabut Asap
Kementerian Kesehatan merekomendasikan pembentukan ruangan khusus di daerah-daerah yang terdampak karhutla dan kabut asap. Ruangan ini akan difungsikan sebagai pusat bantuan oksigen bagi masyarakat yang membutuhkan. Pihak Dinas Kesehatan Riau akan mengikuti rekomendasi tersebut dan menyiapkan ruangan khusus di lokasi-lokasi strategis.
"Untuk daerah yang terjadi Karhutla dan ada kabut asap, kami akan buat ruangan khusus untuk memberikan bantuan oksigen bagi masyarakat yang membutuhkan. Alat ini juga akan turut serta kami bawa," jelas drg. Sri Sadono Mulyanto. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi kesehatan masyarakat.
Dengan adanya bantuan 30 unit alat oxygen concentrator ini, diharapkan dapat mengurangi dampak buruk kabut asap terhadap kesehatan masyarakat Riau. Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana karhutla dan memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga.
Keberadaan alat ini juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penanganan medis di lokasi kejadian karhutla. Dengan tersedianya oksigen tambahan, penanganan medis darurat dapat dilakukan dengan lebih efektif dan cepat.