Rp400 Juta Diperlukan untuk Perbaikan Drainase di Simeulue, Aceh
Pemerintah Kabupaten Simeulue membutuhkan Rp400 juta untuk memperbaiki drainase yang rusak dan menyebabkan banjir di pusat pemerintahan Sinabang, Aceh, akibat pemangkasan anggaran.
![Rp400 Juta Diperlukan untuk Perbaikan Drainase di Simeulue, Aceh](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/000030.478-rp400-juta-diperlukan-untuk-perbaikan-drainase-di-simeulue-aceh-1.jpg)
Banjir kerap melanda pusat pemerintahan Kabupaten Simeulue, Aceh. Penyebabnya? Drainase yang rusak parah. Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Simeulue membutuhkan dana sekitar Rp400 juta untuk perbaikan dan rehabilitasi sistem drainase.
Perbaikan Drainase di Pusat Pemerintahan Simeulue
Kepala Dinas PUPR Simeulue, Zulfatah, menyatakan bahwa kerusakan drainase di kompleks perkantoran Sinabang telah menyebabkan genangan air, terutama saat hujan. "Kami membutuhkan anggaran Rp400 juta untuk menata kembali drainase di sini. Kondisi drainase yang buruk ini menjadi penyebab utama banjir genangan," ujar Zulfatah dalam keterangannya di Simeulue, Rabu (5/2).
Kerusakan drainase, khususnya di Desa Suka Jaya, Kecamatan Simeulue Timur, sudah berlangsung selama dua tahun. Gorong-gorong yang rusak dan tersumbat menyebabkan air meluap dan mengganggu aktivitas warga. Kondisi ini sangat memprihatinkan dan membutuhkan penanganan segera.
Pemangkasan Anggaran dan Upaya Alternatif
Zulfatah menjelaskan bahwa awalnya, anggaran untuk perbaikan drainase telah dialokasikan. Namun, setelah adanya pemangkasan anggaran berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, dana tersebut raib. "Awalnya ada anggaran, tetapi setelah pemangkasan, alokasi dana untuk drainase ini tidak ada lagi," jelasnya.
Meskipun demikian, Dinas PUPR Simeulue tidak tinggal diam. Mereka berupaya mencari alternatif pendanaan untuk proyek perbaikan drainase yang mendesak ini. Pembangunan box culvert menjadi prioritas utama dalam rencana penataan drainase tersebut.
"Kami berupaya mencari alternatif setelah pemangkasan anggaran. Kami berharap masyarakat dapat bersabar menunggu hingga masalah ini terselesaikan," tambah Zulfatah. Pihaknya optimistis akan menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan ini.
Kondisi Simeulue dan Tantangan Infrastruktur
Kabupaten Simeulue, sebuah wilayah kepulauan terluar Aceh yang terletak sekitar 180 mil laut dari pesisir barat Sumatra, memiliki tantangan tersendiri dalam hal infrastruktur. Sebagai pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak 1999, Simeulue terdiri dari 10 kecamatan dan 138 desa, dengan populasi sekitar 94.000 jiwa.
Perbaikan drainase di Simeulue bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga merupakan investasi penting untuk kesejahteraan masyarakat. Sistem drainase yang baik akan mencegah banjir dan genangan, sehingga mendukung aktivitas ekonomi dan kehidupan sehari-hari warga Simeulue.
Ke depan, diharapkan pemerintah pusat dan daerah dapat lebih memperhatikan kebutuhan infrastruktur di daerah kepulauan seperti Simeulue. Ketersediaan anggaran yang memadai menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi berbagai permasalahan infrastruktur, termasuk perbaikan drainase yang krusial ini. Semoga upaya pencarian alternatif pendanaan oleh Dinas PUPR Simeulue membuahkan hasil yang positif.