Bantuan 7 Ton Beras Pemprov Riau untuk Korban Banjir Siak
Pemerintah Provinsi Riau menyalurkan tujuh ton beras dan bantuan lain untuk 200 warga di dua dusun Kampung Benteng Hilir, Siak, yang masih mengungsi akibat banjir musiman.

Banjir yang melanda dua dusun di Kampung Benteng Hilir, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Riau, telah memaksa 200 warga atau sekitar 40 kepala keluarga mengungsi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bergerak cepat memberikan bantuan berupa tujuh ton beras untuk meringankan beban para pengungsi yang telah delapan hari berada di tenda darurat. Bantuan ini disalurkan pada Selasa, 21 Januari 2024.
Bantuan Pemprov Riau: Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur, menjelaskan bahwa bantuan beras tersebut terdiri dari dua ton dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan lima ton dari Dinas Pertanian. Selain beras, Pemprov Riau juga menyalurkan bantuan berupa 140 dus mi instan, minyak goreng, tepung, dan telur. Semua bantuan ini diserahkan kepada Pemkab Siak untuk didistribusikan kepada yang membutuhkan.
Bantuan dari Pihak Lain: Tidak hanya Pemprov Riau, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak juga turut serta memberikan bantuan berupa 150 karung beras, 150 karton mi instan, dan 150 paket sembako (gula pasir, sarden, teh). Mereka juga mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan bagi para pengungsi. Bantuan juga mengalir dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Polres Siak, dan Kodim Siak, menunjukkan kepedulian berbagai pihak terhadap para korban banjir.
Penyebab Banjir: Bupati Siak, Alfedri, menjelaskan bahwa banjir di daerah tersebut merupakan kejadian musiman yang terjadi setiap tahun. Curah hujan yang tinggi menyebabkan kanal di pemukiman tidak mampu menampung air kiriman dari hulu sungai. Kondisi diperparah oleh dibukanya sekat kanal oleh dua perusahaan, Arara Abadi dan Eka Wana, yang mengakibatkan debit air sungai meningkat dan meluap ke pemukiman warga.
Kondisi Pengungsian: Para pengungsi, yang mayoritas membutuhkan bantuan pangan dan obat-obatan, masih bertahan di tenda pengungsian. Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah dan berbagai pihak yang terlibat dalam penanggulangan bencana. Semoga bantuan yang diberikan dapat membantu meringankan beban mereka selama masa pengungsian.
Kesimpulan: Bencana banjir musiman di Siak kembali terjadi dan mengakibatkan ratusan warga mengungsi. Respon cepat dari Pemprov Riau, Pemkab Siak, dan berbagai pihak lainnya berupa bantuan logistik dan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi menunjukkan solidaritas dan komitmen dalam penanganan bencana alam ini. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya antisipasi dan pengelolaan daerah aliran sungai untuk mencegah dampak buruk banjir di masa mendatang.