RSUD OKU Timur Tingkatkan Layanan Cuci Darah: 12 Mesin Hemodialisa Baru untuk Warga
RSUD OKU Timur, Sumatera Selatan, meningkatkan layanan cuci darah dengan menyediakan 12 mesin hemodialisa baru, memudahkan akses bagi pasien gagal ginjal di wilayah tersebut.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, resmi meningkatkan layanan kesehatan bagi pasien gagal ginjal dengan menyediakan fasilitas cuci darah yang lebih memadai. Hal ini ditandai dengan beroperasinya 12 unit mesin hemodialisa baru di rumah sakit tersebut. Direktur Utama RSUD OKU Timur, Sugihartoni, mengumumkan peningkatan layanan ini pada Kamis, 10 April 2023, di Martapura, Sumsel. Peningkatan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat OKU Timur yang membutuhkan layanan cuci darah.
Mesin hemodialisa merupakan alat medis vital untuk menyaring darah pasien dengan penyakit gagal ginjal. Dengan tambahan 12 unit mesin baru, ditambah satu unit lagi untuk keperluan darurat, RSUD OKU Timur kini memiliki kapasitas yang signifikan untuk melayani pasien cuci darah. Sebelumnya, keterbatasan fasilitas cuci darah memaksa banyak warga OKU Timur untuk melakukan perjalanan jauh ke Palembang, yang membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
"Saat ini 12 mesin hemodialisa ditambah satu mesin untuk emergency tersedia di RSUD OKU Timur," kata Sugihartoni. Keberadaan fasilitas ini diharapkan dapat memberikan akses yang lebih mudah dan terjangkau bagi warga OKU Timur yang menderita gagal ginjal. Dengan kapasitas yang meningkat, RSUD OKU Timur kini mampu melayani hingga 72 pasien cuci darah setiap bulannya.
Layanan Cuci Darah yang Lebih Terjangkau
Peningkatan layanan cuci darah ini merupakan sebuah langkah signifikan dalam meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat OKU Timur. Sebelumnya, keterbatasan fasilitas memaksa banyak pasien untuk menempuh perjalanan jauh dan mengeluarkan biaya yang besar untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit di Palembang. Kini, dengan tersedianya 12 mesin hemodialisa di RSUD OKU Timur, pasien dapat memperoleh perawatan yang dibutuhkan dengan lebih mudah dan terjangkau.
Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan pasien gagal ginjal di OKU Timur tidak perlu lagi menempuh perjalanan yang melelahkan dan mengeluarkan biaya yang besar untuk mendapatkan perawatan cuci darah. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat OKU Timur.
"Sekarang masyarakat OKU Timur tidak perlu lagi cuci darah ke rumah sakit di Kota Palembang yang membutuhkan biaya dan waktu yang cukup lama," ujar Sugihartoni. Pernyataan ini menekankan dampak positif dari peningkatan layanan cuci darah ini bagi warga OKU Timur.
Komitmen Pemerintah Daerah dalam Peningkatan Layanan Kesehatan
Pemerintah daerah OKU Timur menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi warganya. Tidak hanya peningkatan fasilitas cuci darah, RSUD OKU Timur juga memiliki lima unit ambulans yang beroperasi selama 24 jam untuk melayani situasi darurat dan merujuk pasien ke Palembang jika diperlukan.
Keberadaan ambulans ini menjadi penunjang penting bagi layanan kesehatan di OKU Timur, khususnya untuk pasien yang membutuhkan penanganan medis segera. Integrasi antara fasilitas cuci darah dan armada ambulans menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan layanan kesehatan yang komprehensif dan responsif.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memastikan akses layanan kesehatan yang memadai bagi seluruh masyarakat OKU Timur. Dengan adanya peningkatan fasilitas dan layanan kesehatan, diharapkan kualitas hidup masyarakat OKU Timur akan semakin meningkat.
Selain itu, peningkatan layanan ini juga diharapkan dapat mengurangi angka kematian akibat gagal ginjal di wilayah OKU Timur. Dengan akses yang lebih mudah dan terjangkau, diharapkan lebih banyak pasien dapat mendapatkan perawatan yang tepat waktu dan memadai.
Ke depannya, diharapkan RSUD OKU Timur dapat terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan menambah fasilitas medis lainnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Komitmen pemerintah daerah dalam hal ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.