Satu Keluarga di Garut Keracunan Jamur Liar, Dinkes Lakukan Penanganan Intensif
Tujuh anggota keluarga di Garut mengalami keracunan setelah mengonsumsi jamur liar, namun kini kondisi mereka berangsur membaik berkat penanganan intensif dari Dinas Kesehatan setempat.
![Satu Keluarga di Garut Keracunan Jamur Liar, Dinkes Lakukan Penanganan Intensif](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/31/000147.395-satu-keluarga-di-garut-keracunan-jamur-liar-dinkes-lakukan-penanganan-intensif-1.jpg)
Tujuh orang dari satu keluarga di Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengalami keracunan akibat mengonsumsi jamur liar. Kejadian ini terjadi pada Rabu, 29 Januari 2024, dan langsung ditangani oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut.
Kronologi Kejadian
Korban, berusia antara tujuh hingga 22 tahun, mengonsumsi jamur liar yang ditemukan di sekitar bekas pohon kelapa di Kampung Citengul, Desa Mekarsari. Setelah mengonsumsi jamur tersebut, mereka merasakan sakit ulu hati, mual, muntah, dan kelemahan. Keluarga tersebut kemudian dilarikan ke Unit Gawat Darurat Puskesmas Selaawi pada Kamis dini hari untuk mendapatkan perawatan medis.
Penanganan Medis dan Kondisi Korban
Kepala Dinkes Garut, Leli Yuliani, menyatakan bahwa seluruh korban mendapatkan perawatan intensif, termasuk pemberian cairan infus untuk rehidrasi dan obat-obatan. "Seluruh korban telah mendapatkan perawatan intensif termasuk pemberian cairan infus untuk rehidrasi serta obat-obatan," ujar Leli Yuliani. Beruntung, saat ini kondisi mereka dilaporkan berangsur membaik.
Edukasi dan Pencegahan
Kejadian ini mendorong Dinkes Garut untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang keamanan pangan, khususnya mengenai jenis jamur liar yang berbahaya. "Kasus ini menjadi pengingat pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pangan yang aman dikonsumsi," kata Leli. Dinkes berencana berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Mereka akan memberikan penyuluhan tentang identifikasi jamur aman dan bahaya mengonsumsi jamur liar.
Peran Masyarakat dan Pihak Terkait
Camat Selaawi, Fahmi Fauzi, menjelaskan bahwa sebagian besar korban adalah anak-anak, dan satu orang dewasa berusia 22 tahun. Ayah korban menemukan jamur tersebut dan sang istri memasaknya untuk makan malam. Setelah mengonsumsi jamur tersebut, keluarga tersebut mengalami mual dan muntah. "Korban sudah mengalami perbaikan kondisi kesehatannya setelah mendapatkan perawatan," ungkap Fahmi Fauzi.
Dinkes Garut menekankan pentingnya kehati-hatian dalam mengonsumsi makanan dari alam. Masyarakat diimbau untuk hanya mengonsumsi makanan yang telah diketahui jenis dan keamanannya untuk mencegah keracunan. Kerjasama lintas sektor akan dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi kasus keracunan akibat jamur liar.
Kesimpulan
Kejadian keracunan jamur liar di Garut ini menyoroti pentingnya edukasi dan kesadaran masyarakat akan keamanan pangan. Penanganan cepat dari Dinkes Garut berhasil mencegah hal yang lebih buruk, dan upaya pencegahan akan terus dilakukan untuk menghindari kejadian serupa di kemudian hari.