Semeru Erupsi Tiga Kali, Letusan Capai 800 Meter!
Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengalami tiga kali erupsi pada Sabtu pagi dengan tinggi letusan hingga 800 meter, menyebabkan PVMBG mengeluarkan rekomendasi penting bagi warga sekitar.

Gunung Semeru, yang menjulang setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di Lumajang, Jawa Timur, mengalami tiga kali erupsi pada Sabtu pagi, 15 Maret 2024. Erupsi pertama terjadi pukul 02.17 WIB, dengan letusan mencapai ketinggian 800 meter di atas puncak gunung, atau setinggi 4.476 mdpl. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu membumbung tebal ke arah utara dan timur laut. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi, melaporkan kejadian ini melalui laporan tertulis.
Dua erupsi susulan terjadi kemudian, pukul 03.40 WIB dan 06.12 WIB. Erupsi kedua menghasilkan kolom letusan sekitar 500 meter di atas puncak, sementara erupsi ketiga mencapai 700 meter (4.376 mdpl). Semua erupsi terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi bervariasi antara 135 hingga 184 detik. Warna abu vulkanik yang teramati berkisar dari putih hingga kelabu, dengan intensitas tebal hingga sedang, tersebar ke berbagai arah tergantung erupsi.
PVMBG, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, merespon kejadian ini dengan mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting demi keselamatan warga sekitar. Rekomendasi ini menekankan pentingnya kewaspadaan dan penghindaran area berisiko tinggi di sekitar gunung berapi yang aktif ini.
Rekomendasi PVMBG dan Zona Bahaya
Menyikapi erupsi Gunung Semeru, PVMBG mengeluarkan beberapa rekomendasi penting yang harus diperhatikan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak gunung (pusat erupsi). Ini adalah zona bahaya utama yang harus dihindari sepenuhnya.
Selain itu, aktivitas di luar jarak delapan kilometer dari puncak juga dibatasi. Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Area ini berpotensi terdampak perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. Bahaya ini perlu diwaspadai dengan serius.
Sebagai tindakan pencegahan tambahan, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru. Zona ini berisiko tinggi terhadap lontaran batu pijar yang berbahaya. Penting untuk selalu mematuhi rekomendasi ini demi keselamatan.
Potensi Bahaya dan Kesiapsiagaan
Selain zona bahaya yang telah ditentukan, masyarakat juga harus mewaspadai potensi bahaya lain yang terkait dengan aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak gunung merupakan ancaman nyata. Sungai-sungai seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta anak sungai dari Besuk Kobokan, berpotensi dilanda lahar.
Oleh karena itu, kesiapsiagaan masyarakat sangat penting. Pemantauan aktivitas Gunung Semeru harus terus dilakukan, dan masyarakat harus mengikuti arahan dari pihak berwenang. Mempelajari jalur evakuasi dan mengikuti prosedur keselamatan yang telah ditetapkan dapat menyelamatkan nyawa.
Kesimpulannya, erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu pagi merupakan pengingat akan kekuatan alam dan pentingnya mematuhi rekomendasi dari PVMBG. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat merupakan kunci utama dalam menghadapi potensi bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik ini.