Sinta Nuriyah Wahid Hadiri Cap Go Meh Karawang: Simbol Kerukunan Umat Beragama
Istri Presiden ke-4 RI, Sinta Nuriyah Wahid, menghadiri perayaan Cap Go Meh di Karawang, Jawa Barat, yang dimeriahkan kirab budaya dan barongsai, sekaligus simbolis kerukunan antar umat beragama.

Karawang, Jawa Barat - Minggu, 16 Februari 2024, menjadi hari yang istimewa bagi masyarakat Karawang. Perayaan Cap Go Meh tahun ini diramaikan dengan kehadiran Ibu Sinta Nuriyah Wahid, istri Presiden RI keempat, almarhum Abdurrahman Wahid. Kehadiran beliau semakin memperkuat makna perayaan tersebut sebagai simbol kerukunan umat beragama di Indonesia.
Cap Go Meh Karawang: Suasana Penuh Semarak
Kirab Cap Go Meh di Karawang berlangsung meriah. Rute kirab dimulai dari Jalan Tuparev hingga Jalan Arif Rahman Hakim, dipadati 32 tandu joli dan lebih dari 2.300 personel yang menampilkan atraksi barongsai. Ribuan warga Karawang tumpah ruah ke jalanan untuk menyaksikan kemeriahan tersebut, menciptakan suasana penuh warna dan kegembiraan. Meskipun mengakibatkan kemacetan di sejumlah titik, antusiasme masyarakat tak surut.
Makna Cap Go Meh Bagi Ibu Sinta Nuriyah
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Sinta Nuriyah Wahid menyampaikan harapannya agar Indonesia tetap tenteram, utuh, dan sejahtera. Beliau menekankan bahwa Cap Go Meh merupakan simbol penting kerukunan antar umat beragama, sebuah nilai yang perlu terus dijaga dan dirawat. "Semoga negara yang kita cintai tetap tenteram, utuh dan sejahtera," ujar Ibu Sinta. Beliau juga menyampaikan doa agar perayaan Cap Go Meh membawa kebahagiaan bagi seluruh warga Karawang.
Dampak Positif Cap Go Meh Bagi Ekonomi Lokal
Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya terhadap perayaan Cap Go Meh. Beliau melihat perayaan ini tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga memiliki dampak positif bagi perekonomian lokal, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). "Kirab Cap Go Meh ini merupakan salah satu hiburan serta bentuk toleransi masyarakat Karawang. Mudah-mudahan masyarakat juga terhibur dan mohon maaf jika ada penutupan beberapa ruas jalan," kata Bupati Aep.
Toleransi Tinggi Masyarakat Karawang
Bupati Aep juga menekankan bahwa Karawang dikenal sebagai daerah dengan toleransi antar umat beragama yang tinggi. Hal ini terlihat dari keberadaan berbagai rumah ibadah dari berbagai agama yang berdampingan dengan harmonis. Keberagaman ini menjadi kekayaan tersendiri bagi Kabupaten Karawang dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.
Kesimpulan
Perayaan Cap Go Meh di Karawang tahun ini bukan sekadar perayaan budaya Tionghoa, tetapi juga menjadi perwujudan nyata kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Indonesia. Kehadiran Ibu Sinta Nuriyah Wahid semakin memperkuat pesan tersebut. Semoga semangat kebersamaan dan toleransi ini terus terjaga dan berkembang di Indonesia.