SPPG di NTT Mulai Operasi April 2025, Siap Layani 1.200 Anak Sekolah
Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Koa, NTT, akan beroperasi pada April 2025, menyediakan makan bergizi gratis bagi 1.200 anak sekolah.

Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan program makan bergizi gratis (MBG) di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Nusa Tenggara Timur (NTT) akan segera terlaksana. SPPG di Desa Koa, Kecamatan Mollo Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), direncanakan mulai beroperasi pada bulan April 2025 mendatang, tepatnya setelah perayaan Lebaran. Program ini akan menyasar 1.200 anak sekolah di Kecamatan Mollo Barat, memberikan mereka akses terhadap nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal.
Deputi Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, saat meninjau lokasi SPPG di Desa Koa pada Rabu lalu, menyatakan kesiapan BGN untuk mendukung operasional SPPG tersebut. "April setelah Lebaran sudah bisa beroperasi," tegasnya. BGN saat ini tengah mempersiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang kelancaran program MBG ini.
SPPG di Desa Koa akan dikelola oleh Yayasan Titian Harapan. BGN menyatakan dukungan penuh terhadap pengelolaan SPPG oleh yayasan tersebut, mengingat komitmennya untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah di wilayah 3T. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan pendidikan anak-anak di daerah tersebut.
SPPG di NTT: Ekspansi Program Makan Bergizi Gratis
Koordinator BGN Wilayah NTT, NTB, Bali, Maluku, dan Maluku Utara, Florencio Mario Vieira, menjelaskan bahwa saat ini telah beroperasi 17 titik SPPG di NTT, menjangkau sekitar 45.000 murid. Ia menambahkan bahwa dua SPPG baru akan beroperasi di Flores pada minggu berikutnya. Hal ini menunjukkan komitmen BGN untuk memperluas jangkauan program MBG ke lebih banyak wilayah di NTT.
Program MBG di Desa Koa, TTS, tidak hanya berdampak positif pada kesehatan anak-anak, tetapi juga berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. SPPG akan membutuhkan pasokan bahan makanan seperti sayur, telur, dan daging setiap hari, yang akan dibeli dari masyarakat setempat. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Desa Koa.
BGN berkomitmen untuk memastikan keberhasilan program MBG di seluruh NTT. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat setempat, diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi anak-anak di wilayah 3T.
Dampak Positif Program MBG terhadap Perekonomian Masyarakat
Adanya program MBG melalui SPPG di Desa Koa, TTS, diyakini akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Setiap harinya, SPPG akan membutuhkan pasokan bahan makanan segar, seperti sayur, telur, dan daging, yang akan dibeli dari para petani dan peternak lokal. Hal ini akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa.
Selain itu, program ini juga akan menciptakan lapangan kerja baru di Desa Koa. Mulai dari petani dan peternak yang memasok bahan makanan hingga tenaga kerja yang terlibat dalam pengelolaan SPPG, program ini akan memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat. Dengan demikian, program MBG tidak hanya memberikan manfaat kesehatan bagi anak-anak, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
BGN berharap program ini dapat menjadi contoh keberhasilan program MBG di daerah 3T lainnya di Indonesia. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat setempat, diharapkan program MBG dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dengan beroperasinya SPPG di Desa Koa pada bulan April 2025, diharapkan program MBG dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan gizi anak-anak di wilayah 3T NTT, serta memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Program ini menjadi bukti nyata komitmen BGN dalam upaya mewujudkan Indonesia yang bebas dari masalah gizi buruk.