Sukses! Kota Kupang Capai 90 Persen Keberhasilan Pengobatan TBC
Kota Kupang, NTT, berhasil mencapai angka 90 persen keberhasilan pengobatan TBC pada tahun 2024, melampaui target Kemenkes dan menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi.

Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil menorehkan prestasi membanggakan dalam upaya pemberantasan penyakit Tuberkulosis (TBC). Dinas Kesehatan Kota Kupang mengumumkan tingkat keberhasilan pengobatan TBC mencapai 90 persen pada tahun 2024, tepat sesuai target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan. Prestasi ini diraih berkat kerja keras petugas kesehatan dan kesadaran masyarakat Kota Kupang dalam menjalani pengobatan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Kupang, Tiurmasari Saragih, mengungkapkan capaian tersebut dalam sebuah wawancara di Kupang pada Rabu lalu. Ia menjelaskan bahwa realisasi penemuan kasus terduga TBC melalui skrining bahkan melampaui target, mencapai 113 persen atau 7.794 orang dari target 6.888 orang. Dari jumlah tersebut, 1.473 orang terdeteksi positif TBC, melampaui target 1.417 orang.
"Pada 2024, tingkat keberhasilan pengobatan TBC di wilayah Kota Kupang mencapai angka 90 persen dari yang ditetapkan Kemenkes sebesar 90 persen," ungkap Tiurmasari Saragih. Keberhasilan ini menunjukkan antusiasme dan kepatuhan masyarakat dalam menjalani pengobatan TBC, meskipun proses pengobatan yang panjang, minimal enam bulan, menjadi tantangan tersendiri.
Capaian Signifikan dalam Penanggulangan TBC di Kota Kupang
Capaian 90 persen keberhasilan pengobatan TBC di Kota Kupang merupakan sebuah pencapaian signifikan dalam upaya pemerintah daerah memberantas penyakit menular ini. Angka ini menunjukkan efektivitas program penanggulangan TBC yang telah dijalankan, serta peran penting kesadaran masyarakat dalam mengikuti pengobatan hingga tuntas. Meskipun demikian, tantangan masih tetap ada.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan jangka panjang. Durasi pengobatan TBC minimal enam bulan seringkali membuat pasien merasa lelah dan putus asa, sehingga berpotensi menyebabkan pengobatan terhenti di tengah jalan. Hal ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan pasien dan upaya pemberantasan TBC secara keseluruhan. Oleh karena itu, edukasi dan dukungan berkelanjutan kepada pasien sangatlah penting.
Dinkes Kota Kupang terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengobatan TBC yang tuntas. Mereka menekankan pentingnya kepatuhan pasien dalam meminum obat secara teratur dan disiplin. Pihak Dinkes juga berupaya memberikan dukungan dan motivasi kepada pasien agar tetap semangat menjalani pengobatan hingga sembuh total. Upaya ini diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan angka keberhasilan pengobatan TBC di masa mendatang.
Pentingnya Kesadaran dan Dukungan Masyarakat
Tiurmasari Saragih juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak takut dan menganggap TBC sebagai penyakit kutukan. Ia menekankan bahwa semua orang berpotensi terjangkit TBC, dan yang terpenting adalah segera melakukan pengobatan jika terdiagnosis positif. Pengobatan yang terhenti di tengah jalan akan menimbulkan efek dan risiko yang kurang baik untuk pengobatan berikutnya.
"Ketika terdiagnosis, mari melakukan pengobatan sesuai dengan waktunya supaya bisa sembuh. Kami tidak ingin pengobatan berhenti di tengah jalan," tegas Tiurmasari. Ia mengajak seluruh masyarakat Kota Kupang untuk bahu-membahu dalam upaya memberantas TBC, mewujudkan Kota Kupang yang bebas dari penyakit ini. Dukungan dan kesadaran masyarakat merupakan kunci keberhasilan dalam penanggulangan TBC.
Sebagai informasi tambahan, pada tanggal 24 Maret 2025, dalam rangka memperingati Hari TBC Sedunia (HTBS), pemerintah menetapkan tema nasional "GIATKAN: Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis dengan Komitmen dan Aksi Nyata". Tema ini sejalan dengan upaya berkelanjutan dalam memberantas TBC di Indonesia, termasuk di Kota Kupang.
Keberhasilan Kota Kupang dalam mencapai target pengobatan TBC menjadi contoh baik bagi daerah lain di Indonesia. Dengan komitmen dan kerja keras yang konsisten, serta dukungan penuh dari masyarakat, Indonesia dapat semakin dekat dengan tujuan untuk mengakhiri TBC.