Surabaya Luncurkan Aplikasi KNG: Layanan Adminduk Digital Lebih Mudah
Pemkot Surabaya meluncurkan aplikasi Klampid New Generation (KNG) untuk mempermudah akses layanan administrasi kependudukan (adminduk) secara digital, mengurangi antrean, dan mencegah praktik percaloan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi meluncurkan aplikasi Klampid New Generation (KNG) pada 20 Januari 2024. Aplikasi berbasis gawai ini dirancang untuk mempermudah warga mengakses layanan administrasi kependudukan (adminduk) secara daring. Inovasi ini merupakan pengembangan dari aplikasi KNG sebelumnya, sejalan dengan komitmen Pemkot Surabaya untuk memberikan layanan adminduk yang praktis dan efisien.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, Eddy Christijanto, menjelaskan aplikasi KNG dapat diakses melalui laman dispendukcapil.surabaya.go.id atau dengan memindai barcode yang tersedia di kantor kelurahan, kecamatan, Mal Pelayanan Publik (MPP) Siola, dan nantinya juga di balai RW. Langkah ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak warga dan meningkatkan aksesibilitas layanan.
Penggunaan aplikasi KNG dimulai dengan pembuatan akun. Warga perlu memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor handphone aktif, dan alamat email. Verifikasi akun dilakukan melalui kode OTP (One Time Password) dan swafoto bersama KTP untuk memastikan keamanan dan mencegah penyalahgunaan.
Setelah akun aktif, warga dapat mengajukan lebih dari 30 jenis permohonan layanan adminduk. Beberapa di antaranya meliputi pengajuan akta perkawinan, akta perceraian, akta kematian, pengurusan pindah penduduk, perubahan data KK, pencetakan ulang KK, pendaftaran pendidikan, perubahan biodata, pemutakhiran gelar, dan pencetakan KTP elektronik.
Proses pengajuan permohonan dilakukan secara online melalui aplikasi. Setelah mengajukan permohonan, warga akan menerima e-surat sebagai bukti pengajuan dan alat pelacakan proses permohonan. E-surat ini berfungsi sebagai bukti pengajuan dan memungkinkan warga untuk memantau status permohonan mereka.
Aplikasi KNG diharapkan dapat memangkas waktu dan mengurangi antrean panjang di kantor-kantor pelayanan. Warga dapat mengurus adminduk kapan saja dan di mana saja, tanpa harus datang langsung ke kantor Dispendukcapil. Hal ini sangat bermanfaat bagi warga yang memiliki kesibukan tinggi dan tidak memiliki banyak waktu luang.
Selain kemudahan akses, aplikasi KNG juga bertujuan untuk meminimalisir praktik percaloan. Eddy Christijanto menekankan bahwa layanan adminduk melalui aplikasi KNG dapat diselesaikan dalam satu hari, dan warga diminta untuk tidak percaya pada pihak-pihak yang menawarkan layanan adminduk cepat berbayar.
Meskipun layanan digital semakin diutamakan, layanan adminduk secara luring tetap tersedia. Layanan ini difokuskan untuk melayani warga yang tidak memiliki akses teknologi atau memiliki keterbatasan fisik. Layanan luring mencakup aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD), perekaman KTP-el, dan pelayanan jemput bola untuk warga yang membutuhkan. Pemkot Surabaya menargetkan 90 persen warga dapat mengakses layanan adminduk secara mandiri melalui aplikasi KNG.
Dengan adanya aplikasi KNG, Pemkot Surabaya berharap dapat mewujudkan layanan administrasi kependudukan yang lebih modern, efisien, dan transparan. Inovasi ini menjadi bagian dari upaya membangun Smart City Surabaya yang ramah dan mudah diakses oleh warganya.