Tahukah Anda? Diaspora Indonesia Hijaukan IKN, Wujudkan Kota Dunia Berkelanjutan
Jaringan Diaspora Indonesia Global turut menghijaukan IKN dengan penanaman pohon, menegaskan komitmen pembangunan berkelanjutan dan menjadikan Ibu Kota Nusantara sebagai kota dunia.

Jaringan Diaspora Indonesia Global (IDN) menunjukkan komitmen kuat terhadap pembangunan berkelanjutan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan melakukan aksi penghijauan. Kegiatan penanaman bibit pohon ini berlangsung di kawasan Embung MBH IKN, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Inisiatif ini menjadi bagian penting dari persiapan menuju Congress of Indonesian Diaspora ke-8 yang akan digelar di IKN pada 30 Juli hingga 4 Agustus 2025.
Aksi penghijauan oleh Diaspora Indonesia ini bertujuan untuk memperkuat visi IKN sebagai "Kota Dunia untuk Semua" yang berlandaskan prinsip keberlanjutan. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, turut serta dalam kegiatan penanaman pohon tersebut. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi global dalam mewujudkan cita-cita IKN.
Penanaman bibit pohon ini tidak hanya memperindah lanskap, tetapi juga memperkuat fungsi ekologis kawasan IKN. Lebih dari 200 lubang tanam telah disiapkan oleh Otorita IKN. Berbagai jenis bibit pohon, dari endemik Kalimantan hingga tanaman hias, ditanam untuk menciptakan lingkungan yang asri dan lestari.
Sinergi Diaspora Indonesia dan Visi IKN Berkelanjutan
Kegiatan penanaman pohon ini merupakan simbol sinergi kuat antara Jaringan Diaspora Indonesia Global dan Otorita IKN. Kolaborasi ini menegaskan keterlibatan komunitas global dalam membangun masa depan Ibu Kota Nusantara. Tujuannya adalah memperkuat aspek lingkungan dan mewujudkan IKN sebagai kota masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.
Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa Embung MBH, lokasi penanaman, akan dinamakan "Diaspora Park" atau Taman Diaspora. Penamaan ini menjadi pengakuan atas kontribusi signifikan dari Diaspora Indonesia. Ini juga menunjukkan bahwa IKN terbuka untuk partisipasi dari seluruh elemen masyarakat, termasuk mereka yang berada di luar negeri.
Komitmen pembangunan berkelanjutan IKN tidak hanya terbatas pada infrastruktur fisik, tetapi juga mencakup aspek lingkungan. Partisipasi aktif dari Diaspora Indonesia menjadi bukti nyata dukungan terhadap visi tersebut. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menjadikan IKN sebagai kota hutan yang hijau dan nyaman dihuni.
Keanekaragaman Vegetasi untuk Ekologi IKN
Otorita IKN telah menyiapkan beragam jenis bibit pohon untuk ditanam di area Embung MBH. Keanekaragaman ini dirancang untuk memperkuat fungsi ekologis dan memperindah lanskap Kota Nusantara. Pemilihan jenis pohon dilakukan dengan cermat, mempertimbangkan kondisi iklim dan tanah setempat.
Jenis bibit pohon yang ditanam mencakup tanaman endemik Kalimantan, seperti Balangeran, yang penting untuk konservasi flora lokal. Selain itu, terdapat juga tanaman herbal seperti daun salam, yang memiliki manfaat ganda. Keberadaan tanaman herbal ini dapat mendukung ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat.
Untuk mempercantik kawasan, ditanam pula berbagai jenis tanaman hias. Ini termasuk Ketapang Kencana, Tabebuya, Bungur, dan Pucuk Merah. Kombinasi tanaman endemik, herbal, dan hias menciptakan ekosistem yang seimbang dan estetis, mendukung konsep kota hutan yang diusung IKN.
Berikut adalah beberapa jenis bibit pohon yang ditanam di Embung MBH IKN:
- Tanaman endemik Kalimantan: Balangeran
- Tanaman herbal: Daun salam
- Tanaman hias: Ketapang Kencana, Tabebuya, Bungur, Pucuk Merah
Kekaguman Diaspora dan Progres Pembangunan IKN
Salah satu peserta Congress of Indonesian Diaspora ke-8, Joseph Wan dari Melbourne, Australia, menyampaikan kekagumannya terhadap progres pembangunan IKN. Ia terkesan dengan kecepatan pembangunan dan orientasinya pada keberlanjutan. Pengalaman ini memberikan perspektif positif dari komunitas internasional terhadap proyek strategis ini.
Joseph Wan secara spesifik menyoroti luasnya ruang terbuka hijau di IKN. Ia merasa sangat disambut dan terkesan dengan komitmen IKN terhadap lingkungan. Pernyataan ini menegaskan bahwa visi IKN sebagai kota yang hijau dan layak huni mulai terwujud di mata pengunjung internasional.
“Saya merasa disambut dan terkesan ruang terbuka hijau luas, dan saya pasti akan kembali ke Kota Nusantara,” ucap Joseph Wan. Pernyataan ini tidak hanya menunjukkan kepuasan, tetapi juga potensi IKN sebagai destinasi yang menarik bagi diaspora dan wisatawan di masa depan. Hal ini juga mendukung upaya promosi IKN di kancah global.