Tahukah Anda? Tanjabtim Targetkan Penurunan Angka Kemiskinan di Bawah 10 Persen pada 2029
Kabupaten Tanjabtim menargetkan penurunan angka kemiskinan hingga di bawah 10 persen pada RPJMD 2025-2029. Strategi apa yang disiapkan untuk mencapai target ambisius ini?

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi, telah menetapkan target ambisius. Mereka menargetkan penurunan angka kemiskinan hingga di bawah 10 persen. Target ini selaras dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2025-2029.
Saat ini, jumlah penduduk miskin di Tanjabtim mencapai 23.976 jiwa atau 10,14 persen dari total populasi. Angka ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024. Pemerintah daerah bertekad kuat untuk menurunkan persentase tersebut menjadi satu digit hingga tahun 2029.
Kepala Bappeda Tanjabtim, Ali Fahruddin, menegaskan komitmen ini di Muara Sabak. Berbagai intervensi program pemberdayaan dan pembangunan akan digalakkan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Tren Penurunan Angka Kemiskinan di Tanjabtim
Kabupaten Tanjung Jabung Timur menunjukkan tren positif dalam upaya penurunan angka kemiskinan. Data historis memperlihatkan bahwa baik secara jumlah maupun persentase, penduduk miskin terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Meskipun sempat terjadi sedikit kenaikan pada tahun 2011, tren umum tetap menunjukkan perbaikan signifikan.
Pada tahun 2024, dari total populasi 243.796 jiwa, data BPS mencatat 23.976 jiwa atau 10,14 persen yang masih tergolong miskin. Angka ini menjadi acuan utama bagi pemerintah daerah dalam menetapkan target ambisius. Target tersebut adalah mencapai persentase kemiskinan di bawah 10 persen dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Penurunan angka kemiskinan ini juga didukung oleh laju pertumbuhan ekonomi Tanjabtim yang terus meningkat. Laju pertumbuhan ekonomi daerah ini tercatat persisten di atas 4,73 persen pada tahun 2024. Kondisi perekonomian yang semakin membaik ini secara langsung berkorelasi positif dengan penurunan jumlah penduduk miskin di wilayah tersebut.
Strategi Komprehensif Pemerintah untuk Kesejahteraan
Pemerintah daerah Tanjabtim telah merumuskan berbagai upaya strategis yang komprehensif. Langkah-langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan secara langsung berdampak pada penurunan angka kemiskinan. Salah satu fokus utamanya adalah percepatan realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk menggerakkan roda perekonomian.
Selain itu, pemerintah juga aktif mendorong Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Investasi ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan sektor riil secara signifikan. Percepatan pembangunan infrastruktur daerah juga menjadi prioritas utama. Infrastruktur yang memadai akan mendukung konektivitas dan efisiensi distribusi barang serta jasa.
Pengendalian harga bahan pokok merupakan upaya penting lainnya untuk menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi. Pemerintah juga berupaya memperluas kesempatan kerja bagi penduduk lokal melalui berbagai program pelatihan dan penempatan. Pencegahan ekspor impor tidak resmi juga dilakukan untuk melindungi pasar domestik dan stabilitas ekonomi daerah dari praktik ilegal.
Ali Fahruddin menambahkan bahwa peningkatan produksi pertanian dan industri manufaktur akan terus didorong. Upaya ini disesuaikan dengan potensi lokal yang ada di Tanjabtim untuk memaksimalkan hasil. Kolaborasi lintas sektor diharapkan dapat mempercepat pencapaian target kesejahteraan masyarakat dan penurunan angka kemiskinan secara berkelanjutan.