Tahura Ngurah Rai: Kawasan Mangrove G20 Segera Jadi Objek Wisata Premium
Kawasan Showcase Mangrove G20 di Tahura Ngurah Rai, Bali, akan segera dibuka untuk umum sebagai objek wisata premium setelah proses penyerahan aset dari pemerintah pusat rampung.

Kawasan Showcase Mangrove G20 di Tahura Ngurah Rai, Bali, yang ditanami oleh para kepala negara saat KTT G20 lalu, akan segera dibuka untuk umum sebagai objek wisata premium. Penyerahan aset dari pemerintah pusat ke Pemprov Bali telah resmi dilakukan, membuka jalan bagi pengembangan kawasan seluas sekitar 10 hektar ini. Kepala UPTD Tahura Ngurah Rai, I Ketut Subandi, mengungkapkan harapannya agar kawasan ini dapat menjadi sumber pendapatan daerah yang signifikan.
Proses penyerahan aset telah berjalan, dan perawatan area Showcase Mangrove G20 telah dialihkan ke Pemprov Bali sejak Oktober 2024. Perawatan tahunan kawasan ini membutuhkan biaya lebih dari Rp1 miliar, sehingga percepatan proses pengelolaan diharapkan dapat segera terealisasi. Saat ini, kawasan yang juga mencakup persemaian mangrove dan ikon-ikon G20, masih ditutup untuk umum dan hanya diperbolehkan untuk acara-acara khusus, seperti kegiatan pendidikan lingkungan.
Dengan total luas kawasan mangrove yang dikelola Tahura Ngurah Rai mencapai 1.373 hektar, pengembangan Showcase Mangrove G20 sebagai objek wisata akan menambah daya tarik wisata di Bali. Kawasan ini memiliki lebih dari 30 jenis pohon bakau dan potensi untuk menghasilkan jutaan bibit mangrove setiap tahunnya. Pembukaan kawasan ini sebagai objek wisata premium diharapkan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Potensi Wisata Premium dan Pendapatan Daerah
I Ketut Subandi optimistis bahwa Showcase Mangrove G20 akan menjadi objek wisata premium yang menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Keberadaan ikon-ikon G20, seperti pohon bakau yang ditanam para kepala negara dan panel surya di atas air, menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, kegiatan penyemaian mangrove yang menghasilkan jutaan bibit setiap tahunnya dapat menjadi bagian dari atraksi wisata edukatif.
Pemprov Bali, melalui Plt Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Bali Made Rentin, menyatakan akan segera membuat payung hukum pengelolaan area setelah proses penyerahan aset rampung. Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian PU, Bapenda Bali, BPKAD, dan biro hukum, tengah dilakukan untuk memastikan pengelolaan kawasan ini sesuai regulasi dan dapat memberikan kontribusi positif bagi pendapatan daerah.
"Kami ingin meyakini bahwa ketika sudah diserahkan ke pemerintah daerah melalui DKLH kami taat, patuh, dan sesuai dengan regulasi yang ada," kata Rentin. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov Bali untuk mengelola kawasan ini secara profesional dan berkelanjutan.
Dengan potensi pendapatan yang signifikan dan komitmen pemerintah daerah untuk pengelolaan yang baik, Showcase Mangrove G20 di Tahura Ngurah Rai berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan di Bali, sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan perekonomian daerah.
Infrastruktur dan Pengelolaan Berkelanjutan
Pembangunan infrastruktur di Showcase Mangrove G20 telah dilakukan oleh Kementerian PUPR saat penyelenggaraan KTT G20. Fasilitas yang telah dibangun akan mendukung pengembangan kawasan sebagai objek wisata. Namun, pengelolaan berkelanjutan tetap menjadi prioritas utama untuk memastikan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan kawasan ini sebagai destinasi wisata.
UPTD Tahura Ngurah Rai telah mengalokasikan lebih dari Rp1 miliar untuk perawatan tahunan kawasan ini. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pemeliharaan infrastruktur, perawatan tanaman mangrove, dan kegiatan lainnya yang mendukung kelestarian lingkungan. Pengelolaan yang baik akan memastikan kawasan ini tetap terjaga keindahan dan keasriannya.
Selain itu, pengembangan wisata edukatif juga akan menjadi fokus pengelolaan. Kegiatan penyemaian mangrove dan edukasi lingkungan akan memberikan nilai tambah bagi wisatawan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian mangrove.
Dengan perencanaan dan pengelolaan yang matang, Showcase Mangrove G20 di Tahura Ngurah Rai diharapkan dapat menjadi contoh pengelolaan kawasan wisata yang berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Saat ini, 10 persen dari total 1.373 hektar kawasan mangrove di Tahura Ngurah Rai telah dikembangkan menjadi ekowisata. Penambahan area Showcase Mangrove G20 seluas 10 hektar akan meningkatkan potensi ekowisata di Tahura Ngurah Rai dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pariwisata dan perekonomian Bali.