Tanam Serentak Jakarta: Dorong Swasembada Pangan dan Ketahanan Pangan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar penanaman serentak di seluruh wilayah untuk mendukung swasembada pangan nasional dan ketahanan pangan daerah, melibatkan ribuan peserta dari berbagai elemen masyarakat.

Gerakan Tanam Serentak di Jakarta: Wujudkan Swasembada Pangan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI) bersama Tim Penggerak PKK DKI Jakarta menggelar aksi tanam serentak di seluruh wilayah Jakarta pada Selasa, 21 Januari. Kegiatan ini melibatkan 3.120 peserta dari berbagai kalangan, termasuk kelompok tani, PKK, TNI/Polri, dan masyarakat umum. Lokasi penanaman tersebar luas, bahkan hingga ke Kepulauan Seribu, salah satunya di RPTRA Ria Damkar Joglo 2, Jakarta Barat.
Dukungan terhadap Program Nasional dan Ketahanan Pangan Daerah
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menjelaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program ketahanan pangan nasional dan khususnya mendukung program Astacita. Ia menekankan sinergi berbagai pihak dalam mewujudkan ketahanan pangan di Jakarta. Aneka tanaman ditanam, mulai dari jagung manis dan pulut, cabai, tomat, terong, hingga berbagai sayuran cepat panen.
Urban Farming: Solusi Masa Kini dan Masa Depan
Eliawati menambahkan bahwa program tanam serentak ini berawal dari masa pandemi COVID-19 sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan interaksi fisik. Kini, program ini terus berlanjut dan menjadi bagian penting dari pertanian perkotaan atau urban farming. Ia menjelaskan bahwa urban farming memberikan dampak positif pada inflasi daerah dan ketahanan pangan Jakarta. Minat masyarakat terhadap urban farming pun meningkat pesat sejak tahun 2020.
Tantangan dan Peluang Pertanian Perkotaan
Meskipun demikian, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Eliawati mencontohkan kebutuhan kangkung Jakarta yang mencapai sembilan ton per minggu, sementara produksi lokal baru mampu memenuhi 2,5 ton. Ini menunjukkan potensi besar pengembangan pertanian perkotaan masih terbuka lebar. Pemprov DKI Jakarta berharap dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah.
Langkah Nyata Menuju Kemandirian Pangan
Kegiatan tanam serentak di awal tahun 2025 ini menjadi bukti nyata komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam meningkatkan kemandirian pangan. Program ini tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan Jakarta, tetapi juga mendukung program swasembada pangan nasional. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, diharapkan program ini akan semakin efektif dan berkelanjutan.