Wagub DKI Jakarta Salurkan Bibit Cabai dan Sayur untuk Ketahanan Pangan
Wagub DKI Jakarta, Rano Karno, instruksikan penyaluran bibit cabai dan sayur mayur kepada warga Jakarta untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada pasar.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, meluncurkan program penyaluran bibit cabai dan sayur mayur kepada warga Jakarta. Program ini diumumkan pada Rabu, 19 Maret 2024, saat panen raya di Lahan Pertanian Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di Jakarta dan mengurangi ketergantungan warga terhadap pasokan dari luar daerah.
Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh potensi pertanian di Jakarta yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Rano Karno menekankan pentingnya pengembangan pertanian perkotaan atau urban farming sebagai solusi untuk pemenuhan kebutuhan pangan warga. Ia yakin bahwa dengan program ini, warga Jakarta dapat berkontribusi langsung dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri.
"Saya menginstruksikan dinas terkait untuk menyerahkan bibit kepada masyarakat Jakarta, misalnya cabai, tomat, kangkung, mulai sekarang untuk ketahanan pangan," kata Rano Karno. Ia menambahkan bahwa pertanian di Jakarta lebih fokus pada pertanian perkotaan, berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk dan keberlanjutan lingkungan.
Pengembangan Urban Farming di Jakarta
Program penyaluran bibit ini mendorong warga Jakarta untuk aktif berpartisipasi dalam urban farming. Masyarakat dapat menanam cabai, tomat, dan sayuran lainnya di pekarangan rumah atau lingkungan sekitar. Hal ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan kesejahteraan warga.
Rano Karno optimistis bahwa program ini akan memberikan hasil yang signifikan. "Saya sangat yakin ibu-ibu, kalau misalnya setiap rumah punya empat saja pohon cabai, sudah tidak usah belanja lagi. Artinya setiap ruang kalau kita bisa memanfaatkan, Insyaallah akan menghasilkan," ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Ia menjelaskan bahwa dengan tersedianya bibit, warga tidak perlu lagi berbelanja ke pasar untuk mendapatkan sayuran.
Kerja Sama Antar Daerah dan Penguatan BUMD
Selain penyaluran bibit, Pemprov DKI Jakarta juga memperkuat kerja sama antar daerah untuk memperbanyak stok pangan. Kerja sama ini melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang pangan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan di Jakarta tetap terjaga.
Sebagai bagian dari upaya ini, Pemprov DKI Jakarta baru saja melakukan panen serentak di 266 titik di enam wilayah Jakarta. Panen raya ini menghasilkan 20 ton cabai dan ikan, serta berbagai komoditas lainnya seperti sayuran dan buah-buahan. Kegiatan ini dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah untuk meningkatkan pasokan pangan dan mendukung program swasembada pangan nasional.
Komoditas yang dipanen meliputi cabai, bawang merah, kangkung, bayam, tomat, terong, buah-buahan, tanaman pangan, dan ikan. Panen serentak ini diharapkan dapat menstabilkan harga dan ketersediaan bahan pangan di pasaran, khususnya menjelang hari raya.
Program ini juga mendukung program ketahanan pangan nasional, khususnya program Astacita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan. Dengan sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan ketahanan pangan di Jakarta akan semakin terjamin.
Dengan adanya program ini, diharapkan warga Jakarta dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya dan sekaligus berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan kota.