Jaktim Kembangkan Pertanian Perkotaan di 147 Lokasi untuk Ketahanan Pangan
Pemerintah Kota Jakarta Timur mengembangkan pertanian perkotaan di 147 lokasi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan edukasi urban farming kepada masyarakat.
Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) gencar mengembangkan pertanian perkotaan atau urban farming. Sebanyak 147 lokasi tersebar di 10 kecamatan dan 65 kelurahan kini disulap menjadi lahan hijau produktif, sebuah langkah besar untuk memperkuat ketahanan pangan ibukota.
Inisiatif ini diluncurkan serentak pada Selasa, 21 Januari, di berbagai titik strategis. Lokasi yang dipilih beragam, mulai dari kantor Wali Kota Jakarta Timur, fasilitas sosial (fasos), fasilitas umum (fasum), Ruang Terpadu Ramah Anak (RPTRA), hingga tempat ibadah. Langkah ini bukan hanya sekadar menanam, tetapi juga menjadi bagian dari edukasi dan pemberdayaan masyarakat.
Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Timur, Kusmanto, menjelaskan bahwa program ini bertujuan memberikan edukasi kepada warga untuk memanfaatkan lahan kosong sebagai lahan pertanian. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta kemandirian pangan di tingkat lokal.
Berbagai jenis tanaman dipilih untuk program ini, antara lain kacang tanah, jagung, bawang merah, sayuran, terong, tomat, dan cabai. Sebagai contoh, di lahan urban farming Kantor Wali Kota Jaktim ditanam 100 batang bawang merah, 30 batang terong, 30 batang tomat, dan 30 batang cabai.
Kesuksesan program ini tak lepas dari partisipasi aktif masyarakat. Jajaran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), kader Dasawisma, Posyandu, dan masyarakat umum turut berpartisipasi dalam penanaman serentak ini. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi budaya baru dalam memberdayakan lahan kosong di wilayah Jakarta Timur.
Tak berhenti sampai di situ, Jaktim juga melakukan pembinaan kepada 400 penggiat pertanian perkotaan. Pembinaan ini difokuskan untuk mengembangkan lokasi-lokasi urban farming yang sudah ada dan meningkatkan kapasitas para penggiat. Tujuannya, agar para penggiat mampu menghasilkan beragam jenis sayuran, seperti cabai, bawang, tomat, dan lainnya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar.
Melalui program pertanian perkotaan yang komprehensif ini, Pemerintah Kota Jakarta Timur berupaya untuk tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga menciptakan budaya hidup sehat dan berkelanjutan di tengah masyarakat. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di era modern.