Tanggul Jebol di Grobogan, DPR Desak BBWS Segera Lakukan Perbaikan
Anggota Komisi V DPR RI mendesak BBWS Pemali Juana segera memperbaiki tanggul jebol di Grobogan yang mengakibatkan banjir dan merendam pemukiman warga serta lahan pertanian.

Banjir bandang menerjang Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, akibat jebolnya tanggul Sungai Renggong sepanjang 15 meter pada Jumat, 16 Mei 2023 pukul 22.30 WIB. Kejadian ini mengakibatkan empat desa terendam banjir, meliputi Desa Tanggirejo dan Desa Sukorejo (Kecamatan Tegowanu), Desa Sugihmanik (Kecamatan Tanggungharjo), dan Desa Penadaran (Kecamatan Gubug). Anggota Komisi V DPR RI, Danang Wicaksana Sulistya, langsung meninjau lokasi bencana pada Minggu, 18 Mei 2023, dan mendesak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk segera melakukan perbaikan.
Menurut Danang, kerusakan tanggul tersebut tidak hanya berdampak pada Kecamatan Tegowanu, tetapi juga merendam wilayah Kecamatan Gubug. Banjir yang terjadi disebabkan oleh intensitas hujan yang sangat tinggi. "Kami sudah melihat langsung kondisi di lapangan. Kerusakan tanggul ini harus segera ditangani. Kami juga sudah koordinasi dengan mitra kerja, termasuk pihak BBWS Pemali Juana agar segera dilakukan perbaikan," ujar Danang.
Selain jebolnya tanggul Sungai Renggong, meluapnya Sungai Kliteh dan Sungai Tuntang juga turut memperparah kondisi banjir di Grobogan. Kondisi ini menunjukkan urgensi penanganan segera untuk mencegah kerugian lebih besar dan meminimalisir dampak terhadap warga terdampak. Bantuan logistik dan akses ke tempat pengungsian yang memadai masih sangat dibutuhkan oleh warga hingga saat ini.
Desakan Perbaikan dan Sinergi Penanggulangan Bencana
Danang Wicaksana Sulistya menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam upaya mitigasi bencana. Ia mengingatkan bahwa Kabupaten Grobogan merupakan daerah rawan banjir, mengingat kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya. Kerja sama lintas sektoral dinilai krusial untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang.
"Kami minta semua pihak bekerja sama melakukan mitigasi bencana. Hal ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga soal kesiapsiagaan dan perlindungan terhadap warga," tegas Danang. Perbaikan infrastruktur yang cepat dan tepat menjadi fokus utama, namun kesiapsiagaan masyarakat dan sistem peringatan dini juga tak kalah pentingnya.
Perbaikan tanggul yang jebol membutuhkan koordinasi yang baik antara berbagai pihak. BBWS Pemali Juana sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan sungai diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, peran aktif pemerintah daerah dalam memberikan bantuan dan dukungan kepada warga terdampak juga sangat diperlukan.
Partisipasi masyarakat dalam upaya mitigasi bencana juga sangat penting. Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengikuti prosedur keselamatan saat terjadi bencana dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
Dampak Banjir dan Bantuan yang Dibutuhkan
Banjir di Grobogan telah menyebabkan kerugian yang signifikan, baik bagi warga maupun sektor pertanian. Rumah-rumah warga terendam, lahan pertanian rusak, dan aktivitas ekonomi terganggu. Kondisi ini membutuhkan penanganan yang cepat dan terpadu.
Saat ini, warga terdampak masih membutuhkan bantuan berupa logistik, seperti makanan, minuman, pakaian, dan obat-obatan. Akses ke tempat pengungsian yang memadai juga menjadi kebutuhan mendesak. Pemerintah dan lembaga terkait perlu segera menyalurkan bantuan tersebut agar dapat meringankan beban warga yang terdampak.
Selain bantuan logistik, dukungan psikologis juga penting diberikan kepada warga terdampak. Trauma akibat bencana dapat berdampak jangka panjang, sehingga perlu adanya upaya pemulihan psikologis untuk membantu warga kembali pulih dan bangkit.
Peristiwa banjir di Grobogan ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan sumber daya air yang baik dan upaya mitigasi bencana yang terintegrasi. Semua pihak perlu bekerja sama untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang dan melindungi masyarakat dari dampak bencana alam.
BPBD Grobogan mencatat empat desa terdampak banjir. Perbaikan tanggul dan upaya pencegahan banjir lainnya harus segera dilakukan untuk mencegah kerugian lebih lanjut dan memastikan keselamatan warga.