Target Investasi Jabar Tembus Rp270 Triliun di 2025
Jawa Barat membidik investasi Rp270 triliun pada 2025 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 5,6 persen, peningkatan dari capaian Rp251,14 triliun di 2024 yang telah menyerap 383.000 tenaga kerja.
![Target Investasi Jabar Tembus Rp270 Triliun di 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/000102.937-target-investasi-jabar-tembus-rp270-triliun-di-2025-1.jpg)
Jawa Barat (Jabar) memasang target investasi yang ambisius, yakni mencapai Rp270 triliun pada tahun 2025. Target ini dipatok untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut hingga 5,6 persen. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Nining Yuliastini, mengungkapkan hal ini di Gedung Sate Bandung, Selasa (11/2).
Target Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja
Nining menjelaskan, target investasi Rp270 triliun diproyeksikan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang signifikan. Sebagai perbandingan, investasi Jabar di tahun 2024 mencapai Rp251,14 triliun dan berhasil menyerap sekitar 383.000 tenaga kerja. Dengan target yang lebih tinggi di tahun 2025, diharapkan akan ada peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja yang lebih besar pula. Namun, peningkatan ini membutuhkan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
"Investor yang masuk sudah meminta tenaga kerja dalam jumlah besar, namun tentu dengan spesifikasi yang diinginkan. Balai Latihan Kerja harus jeli melihat kebutuhan ini," ujar Nining. Hal ini menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang didorong oleh investasi besar-besaran.
Kawasan Rebana sebagai Magnet Investasi
Kawasan Rebana (Cirebon Raya) diprediksi akan tetap menjadi primadona investasi di Jabar. Kawasan ini memiliki daya tarik berupa lahan yang luas dan dukungan infrastruktur yang memadai. Nining menyebutkan bahwa sejak Rebana ditetapkan sebagai kawasan industri, investasi di wilayah tersebut telah meningkat hingga tiga kali lipat. Ini menunjukkan potensi besar kawasan Rebana dalam menarik investasi baik domestik maupun asing.
Investasi Jabar Tertinggi di Nasional
Pada tahun 2024, Jabar mencatatkan investasi tertinggi di tingkat nasional, mencapai Rp251,14 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 19,24 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Investasi tersebut terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp149,5 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp101,54 triliun. Sebagian besar investasi, sekitar 75 persen, terpusat di lima kabupaten/kota di wilayah utara Jawa Barat.
Meskipun jumlah proyek investasi di beberapa daerah seperti Kabupaten Bekasi dan Karawang relatif sedikit, nilai investasi yang masuk ke daerah-daerah tersebut tergolong besar. Ini mengindikasikan masuknya investasi skala besar yang berdampak signifikan terhadap perekonomian daerah.
Optimisme Pertumbuhan Investasi
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar, Muslimin Anwar, turut menyampaikan optimismenya terhadap pertumbuhan investasi di Jabar. Ia memprediksi pertumbuhan investasi akan mencapai 7 hingga 8 persen dari tahun sebelumnya. Beberapa faktor yang mendukung optimisme ini antara lain kondisi politik dalam negeri yang kondusif pasca Pilpres dan Pilkada 2024, serta pelantikan kepala daerah yang baru. Muslimin menambahkan bahwa pelantikan kepala daerah diharapkan dapat mendorong investor yang sebelumnya masih menunggu untuk segera bergerak.
Selain itu, peningkatan daya saing global Indonesia juga menjadi faktor pendukung. Indonesia naik ke peringkat 27 dalam IMD World Competitiveness Ranking, menunjukkan peningkatan kepercayaan global terhadap iklim investasi di Indonesia. "Belum pernah kita di posisi ini, artinya kepercayaan global sudah semakin baik, kemudahan perijinan dan kita sudah dianggap cukup efisien dalam pengurusan perijinan investasi," kata Muslimin.
Kesimpulan
Target investasi Rp270 triliun di Jawa Barat pada tahun 2025 merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Dengan potensi yang dimiliki, seperti kawasan Rebana dan dukungan infrastruktur yang memadai, serta iklim investasi yang semakin kondusif, target tersebut diyakini dapat tercapai. Namun, kesiapan SDM juga menjadi faktor kunci keberhasilan dalam mencapai target investasi tersebut.