Mendagri Dorong Pemda Rebana Tingkatkan Investasi Demi Ekonomi Jawa Barat
Mendagri Tito Karnavian meminta Pemda di Kawasan Rebana tingkatkan iklim investasi untuk menjadi motor penggerak ekonomi Jawa Barat.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendorong pemerintah daerah (Pemda) di Kawasan Rebana untuk meningkatkan iklim investasi. Hal ini bertujuan agar Kawasan Rebana dapat menjadi motor penggerak ekonomi bagi Jawa Barat dan daerah penyangga sekitarnya. Kawasan Rebana sendiri meliputi tujuh daerah otonom, yaitu Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Subang, Sumedang, Kuningan, Majalengka, dan Indramayu.
Dalam diskusi bertajuk “Investasi dan Pengembangan Berkelanjutan di Jantung Jawa Barat” di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Tito menekankan pentingnya investasi bagi kemajuan daerah. Ia menyatakan bahwa investasi tidak hanya harus berasal dari luar negeri, tetapi juga dapat didorong dari dalam negeri. Jawa Barat dinilai memiliki posisi strategis dengan sumber daya alam (SDA) melimpah dan populasi usia produktif yang besar.
“Saya hanya menyampaikan bahwa poinnya, investasi di Jawa Barat harus bisa ditingkatkan dengan berbagai permasalahannya. Nanti kita bahas, diskusikan,” kata Tito, Senin (19/5/2024). Mendagri juga menekankan perlunya dukungan terhadap pengusaha nasional dan lokal, serta pemberdayaan masyarakat setempat sebagai penyangga untuk meminimalkan potensi konflik.
Kemudahan Perizinan dan Mal Pelayanan Publik (MPP)
Mendagri Tito Karnavian mendorong para kepala daerah untuk mempermudah perizinan guna menghidupkan iklim usaha. Salah satu caranya adalah melalui keberadaan Mal Pelayanan Publik (MPP). Ia mencontohkan Kabupaten Sumedang yang telah mengadopsi teknologi metaverse dalam pelayanan publik. Menurutnya, MPP sangat penting karena membuat proses perizinan menjadi lebih cepat, transparan, dan efisien.
Tito memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat karena hampir semua kabupaten/kota sudah memiliki MPP. Ia menilai langkah ini sangat positif dalam mendukung investasi dan kemudahan berusaha. “Hampir semuanya kabupaten dan kota [di Jabar] sudah memiliki Mal Pelayanan Publik. Ya, kita tepuk tangan untuk kita, karena ini bagus," ujarnya.
Lebih lanjut, Mendagri menekankan pentingnya mempercepat tata ruang sebagai bagian dari upaya membuka iklim investasi dan mempermudah perizinan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investor dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kawasan Rebana.
Fokus pada Peningkatan Kualitas SDM
Dalam rangka meningkatkan pembangunan di Kawasan Rebana, Mendagri mengingatkan agar daerah tidak terlalu bergantung pada sumber daya alam (SDA). Ia menekankan perlunya memperkuat sumber daya manusia (SDM) agar tenaga kerja di kawasan tersebut menjadi lebih terdidik dan sehat. Program pendidikan dan kesehatan perlu ditingkatkan kualitasnya, bukan sekadar memenuhi alokasi anggaran yang telah ditetapkan.
Tito Karnavian menekankan pentingnya pengecekan detail terhadap subprogram-subprogram pendidikan dan kesehatan. Ia mengajak DPRD untuk turut serta mengawasi dan memastikan program-program tersebut berjalan efektif. “Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, bukan hanya sekadar sudah memenuhi kriteria, syarat 20 persen pendidikan, kesehatan. Nah, ini harus berani untuk ngecek secara detail subprogram-subprogramnya, jangan hanya terima-terima saja," tegasnya.
Dengan fokus pada peningkatan kualitas SDM, diharapkan Kawasan Rebana dapat memiliki tenaga kerja yang kompeten dan mampu bersaing di era global. Investasi di bidang pendidikan dan kesehatan menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.
Peningkatan iklim investasi di Kawasan Rebana menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. Dukungan dari pemerintah daerah, kemudahan perizinan, dan fokus pada peningkatan kualitas SDM menjadi faktor penting dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan langkah-langkah yang tepat, Kawasan Rebana diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang berkelanjutan.