Terobosan Baru: Itera Diminta Dirikan Migrant Center untuk Pekerja Migran Indonesia, Apa Fungsinya?
Menteri P2MI mendorong Itera mendirikan Migrant Center guna mempersiapkan Pekerja Migran Indonesia profesional. Pusat ini akan jadi gerbang peluang kerja global. Penasaran?

Bandarlampung, 30 Juli 2024 – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, secara resmi meminta Institut Teknologi Sumatera (Itera) untuk membentuk dan mendirikan Migrant Center and Crisis. Permintaan ini disampaikan dalam kunjungannya ke Bandarlampung pada Rabu lalu. Langkah ini diharapkan dapat menjadi terobosan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang kompeten di kancah global.
Pusat khusus ini direncanakan akan berfungsi sebagai sentra informasi dan pelatihan komprehensif bagi calon Pekerja Migran Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengakomodasi berbagai peluang kerja yang tersedia di luar negeri. Inisiatif ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing pekerja migran asal Indonesia.
Abdul Kadir Karding menekankan pentingnya persiapan sejak dini bagi mahasiswa yang memiliki minat untuk berkarier di luar negeri. Oleh karena itu, ia mendorong Itera untuk mengintegrasikan program kelas migran sebagai bagian dari kurikulum ekstrakurikuler. Hal ini akan memungkinkan klasterisasi peminatan mahasiswa sejak awal masuk kampus, baik untuk bekerja di dalam maupun luar negeri.
Tujuan Pendirian Migrant Center: Pusat Informasi dan Pelayanan
Pembentukan Migrant Center and Crisis di Itera memiliki beberapa tujuan utama yang strategis. Abdul Kadir Karding menjelaskan bahwa pusat ini akan menjadi sumber informasi terpadu bagi individu yang tertarik untuk bekerja di luar negeri. Informasi yang disediakan mencakup peluang kerja, persyaratan, dan prosedur yang relevan.
Selain itu, Migrant Center akan menyediakan fasilitas pelatihan dan sertifikasi yang diperlukan. Pelatihan ini dirancang untuk membekali calon Pekerja Migran Indonesia dengan keterampilan yang relevan dan sesuai standar internasional. Dengan demikian, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan di pasar kerja global.
Pusat ini juga diharapkan dapat menjadi wadah berbagai layanan pendukung bagi pekerja migran. Layanan tersebut dapat mencakup konsultasi, bantuan hukum, hingga dukungan reintegrasi setelah kembali ke tanah air. Inisiatif ini merupakan upaya nyata pemerintah dalam memberikan perlindungan dan pembekalan maksimal bagi warganya.
Peran Itera dalam Persiapan Pekerja Migran Profesional
Rektor Itera, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, menyambut baik usulan dari Menteri P2MI. Ia menyatakan kesiapan Itera untuk segera menindaklanjuti permintaan tersebut. Pihak kampus telah mengidentifikasi mahasiswa yang memiliki minat untuk bekerja di luar negeri dan telah mempersiapkan kurikulum tambahan.
Prof. Nyoman menjelaskan bahwa kurikulum tambahan ini akan diberikan dalam bentuk mata kuliah khusus yang tidak membebani Sistem Kredit Semester (SKS) program studi reguler. Materi akan disampaikan secara berkala, baik bulanan maupun mingguan, di luar jam kelas reguler. Ini memastikan mahasiswa mendapatkan pembekalan yang mendalam tanpa mengganggu studi utama mereka.
Dengan upaya ini, Itera berharap para lulusannya akan siap diberangkatkan ke luar negeri sebagai tenaga kerja profesional. Persiapan yang matang sejak masa perkuliahan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas Pekerja Migran Indonesia. Hal ini juga akan memastikan mereka dapat terserap secara optimal di berbagai sektor industri global.