Tolikara Anggarkan Rp5 Miliar untuk Sarapan Sehat Anak Sekolah
Pemkab Tolikara, Papua Pegunungan, alokasikan Rp5 miliar untuk program Sarapan Sehat Anak Sekolah (Sarasehans) di tahun 2025 guna meningkatkan gizi dan kehadiran siswa.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolikara, Papua Pegunungan, telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 miliar untuk program Sarapan Sehat Anak Sekolah (Sarasehans) pada tahun 2025. Program yang dimulai sejak tahun 2023 ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak sekolah dan mendorong peningkatan kehadiran siswa. Anggaran tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tolikara.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tolikara, Yosua Noak Douw, menjelaskan bahwa Sarasehans merupakan program unggulan dalam menyiapkan generasi emas Papua Pegunungan, khususnya di Tolikara. Program ini saat ini baru diterapkan di tiga distrik, yaitu Distrik Karubaga, Kuari, dan Anawi, dengan fokus pada delapan sekolah dasar untuk kelas I-IV dari total 56 SD di Kabupaten Tolikara.
Menurut Yosua Noak Douw, dampak positif program Sarasehans telah terlihat dalam dua tahun terakhir. Kehadiran siswa meningkat, pertumbuhan anak-anak sekolah membaik, dan antusiasme mereka untuk bersekolah juga meningkat berkat adanya makanan gratis setiap hari. Hal ini menunjukkan kesuksesan awal program dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak di Tolikara.
Program Sarapan Sehat dan Kolaborasi Masyarakat
Pemkab Tolikara melibatkan berbagai organisasi perempuan dalam pengelolaan program Sarasehans. Organisasi-organisasi seperti Ibu Perkawan (Gereja), Majelis Taklim, Persit, Bhayangkari, Ikatan Bidan Indonesia, Sekolah Lentera, dan TP PKK berperan aktif dalam pendistribusian dan pengawasan program ini. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan program ini dapat berjalan efektif dan terawasi dengan baik.
Pembagian tugas yang jelas di antara organisasi-organisasi tersebut memudahkan pengawasan pemerintah daerah. Jika terjadi kendala di salah satu sekolah, pemerintah daerah dapat langsung menghubungi organisasi yang bertanggung jawab. Sistem ini memastikan respon cepat dan penanganan masalah yang efisien.
Selain penyediaan makanan bergizi, Pemkab Tolikara juga memantau perkembangan gizi anak-anak secara berkala. Setiap minggu, petugas mengukur berat dan tinggi badan siswa untuk memantau pertumbuhan mereka. Data ini digunakan untuk mengevaluasi efektivitas program dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Evaluasi dan Dampak Positif Sarasehans
Setelah dua tahun berjalan, program Sarasehans menunjukkan hasil yang positif. Kehadiran siswa di delapan sekolah yang menjadi sasaran program meningkat signifikan. Pertumbuhan anak-anak juga terpantau normal, menunjukkan peningkatan gizi berkat program ini. Hal ini menjadi indikator keberhasilan program dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Papua Pegunungan.
Dengan anggaran yang cukup besar, Pemkab Tolikara berharap program Sarasehans dapat diperluas ke lebih banyak sekolah di masa mendatang. Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi anak-anak sekolah, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat Tolikara secara keseluruhan. Keberhasilan program ini menjadi contoh baik bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anak-anak.
Program Sarapan Sehat Anak Sekolah (Sarasehans) di Tolikara menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak. Dengan melibatkan masyarakat dan pemantauan yang ketat, program ini diharapkan dapat terus memberikan dampak positif bagi generasi muda Tolikara.
Strategi yang digunakan dalam program Sarasehans:
- Melibatkan organisasi perempuan setempat
- Pemantauan pertumbuhan anak secara berkala
- Pembagian tugas yang jelas dan terawasi