Tolikara Dukung Penguatan Program 1000 HPK Cegah Stunting
Pemkab Tolikara, Papua Pegunungan, gencar memperkuat Program 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) dan Sarapan Sehat Anak Sekolah (Sarasehans) untuk mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan anak.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolikara, Papua Pegunungan, tengah gencar mendorong penguatan Program 1.000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) sebagai upaya pencegahan stunting dan peningkatan kesehatan anak. Program ini, yang telah berjalan sejak 2014, kini berkesinambungan dengan Program Sarapan Sehat Anak Sekolah (Sarasehans) yang dimulai pada tahun 2023. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan kesehatan anak-anak Tolikara sejak lahir hingga usia sekolah, mencegah pertumbuhan lambat atau stunting, dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tolikara, Imanuel Gurik, menjelaskan bahwa Program Sarasehans merupakan kelanjutan dari keberhasilan Program 1.000 HPK. "Kami memastikan anak-anak yang baru lahir dari ibu-ibu yang masuk dalam Program 1.000 HPK akan memperoleh Sarasehans," kata Gurik dalam keterangannya di Wamena, Minggu (16/3).
Gurik menekankan pentingnya keberlanjutan program ini untuk menjamin kesehatan anak-anak Tolikara. "Program ini bertujuan untuk memberikan kesehatan kepada anak, sekaligus memastikan mereka terhindar dari stunting atau pertumbuhan lambat," ujarnya. Ia berharap program ini dapat menghasilkan generasi muda Tolikara yang sehat, tumbuh kembangnya normal, dan berprestasi di bidang pendidikan.
Penguatan Program 1000 HPK dan Dampaknya
Program 1000 HPK dan Sarasehans di Tolikara telah menunjukkan dampak positif yang signifikan. Pengawasan yang dilakukan melalui Program Sarasehans telah meningkatkan kehadiran siswa di sekolah. "Jujur sebelum adanya program ini banyak ruangan kosong karena anak-anak banyak yang malas ke sekolah, tetapi dengan adanya program ini maka anak-anak rajin karena dapat makan gratis," ungkap Gurik.
Ketersediaan makanan bergizi melalui Sarasehans terbukti efektif meningkatkan kehadiran dan semangat belajar anak-anak. Hal ini menunjukkan pentingnya dukungan gizi dalam keberhasilan pendidikan. Program ini juga berkontribusi pada upaya pencegahan stunting, masalah kesehatan yang masih menjadi perhatian serius di Indonesia.
Meskipun demikian, keterbatasan anggaran menjadi kendala. Program Sarasehans saat ini baru menjangkau sebagian sekolah di Tolikara. Anggaran yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp5 miliar per tahun belum cukup untuk menjangkau seluruh sekolah. Pemkab Tolikara berharap dapat berkolaborasi dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memperluas jangkauan program ini.
Tantangan dan Harapan
Pemkab Tolikara menyadari masih ada tantangan dalam implementasi Program 1000 HPK dan Sarasehans. Keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam upaya menjangkau seluruh sekolah di wilayah tersebut. Namun, komitmen Pemkab Tolikara untuk terus memperkuat program ini tetap tinggi.
Dengan adanya kolaborasi dengan program MBG, diharapkan program ini dapat menjangkau seluruh sekolah di Tolikara. Hal ini akan memastikan lebih banyak anak-anak mendapatkan akses terhadap makanan bergizi dan meningkatkan kesehatan mereka. Keberhasilan program ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Tolikara.
Harapannya, melalui program ini, anak-anak Tolikara akan tumbuh sehat, cerdas, dan berprestasi. Program 1000 HPK dan Sarasehans menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam hal kesehatan dan pendidikan anak.
Ke depan, Pemkab Tolikara akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan jangkauan program ini. Kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah pusat maupun lembaga swadaya masyarakat, sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini dalam jangka panjang. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan program ini dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat Tolikara.