TPA Punggur Batam: Perbaikan Pengelolaan Sampah dengan Tambahan Alat Berat
TPA Punggur di Batam meningkatkan pengelolaan sampah dengan menambah alat berat seperti buldoser dan armada angkutan sampah untuk mengatasi peningkatan volume sampah rumah tangga.

Kota Batam, Kepulauan Riau - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur di Batam tengah berupaya meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya volume sampah yang masuk setiap harinya, terutama sampah rumah tangga. Peningkatan jumlah penduduk Batam menjadi faktor utama peningkatan volume sampah ini.
Penambahan Alat Berat dan Armada
Salah satu upaya yang dilakukan adalah penambahan satu unit buldoser baru. Menurut Plt Kepala UPT TPA Punggur, Nofrizal, alat berat ini sangat dibutuhkan untuk mengatasi kendala operasional TPA. "Kedatangan buldoser baru ini sangat membantu operasional TPA, karena selama ini kendala utama kami memang ada di alat berat," ujar Nofrizal dalam keterangannya Jumat lalu.
Tidak hanya itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam juga turut andil dalam meningkatkan pengelolaan sampah. Pada tahun 2025, DLH berencana menambah 16 unit armada angkutan sampah. Rinciannya, 14 unit armada amrol sampah dan dua unit dam truck. Selain armada, DLH juga menambah satu unit buldoser dan 40 bin kontainer sampah untuk menunjang operasional.
Kepala DLH Kota Batam, Herman Rozie, menjelaskan bahwa penambahan armada dan alat berat ini juga bertujuan untuk mengganti unit yang rusak. "Tahun ini ada penambahan armada, alat berat. Ganti alat yang rusak saja. Yang rusak sekarang 34 unit," kata Herman.
Strategi Pengelolaan Sampah Terpadu
Pemerintah Kota Batam telah mempersiapkan strategi komprehensif untuk pengelolaan sampah, mulai dari hulu hingga hilir. Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid, menekankan pentingnya pendekatan terencana dan terpadu dalam mengatasi permasalahan sampah. "Persoalan sampah membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan terencana," ujar Jefridin.
Pengelolaan sampah akan difokuskan pada dua aspek utama. Pertama, pengelolaan di hulu yang menjadi tanggung jawab pemerintah melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT). Kedua, pengelolaan di hilir yang direncanakan melibatkan pihak ketiga. Jefridin juga menekankan pentingnya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, dalam upaya pengelolaan sampah yang lebih baik. "Ini bukan hanya tugas DLH, tetapi tanggung jawab kita semua. DLH diminta untuk menyusun kebutuhan anggaran secara detail," tambahnya.
Tantangan dan Solusi
TPA Punggur saat ini menerima sekitar 1.300 ton sampah setiap harinya. Volume ini meningkat signifikan pada hari-hari besar atau bulan Ramadhan. "Sehari lebih kurang 1.300 ton. Ada terjadi peningkatan di hari-hari besar, atau Ramadhan, karena jumlah konsumsi masyarakat meningkat," jelas Nofrizal. Dengan adanya penambahan alat berat dan armada, diharapkan pengelolaan sampah di TPA Punggur dapat menjadi lebih efisien dan efektif.
Meskipun upaya peningkatan pengelolaan sampah terus dilakukan, tantangan masih tetap ada. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah dari rumah menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah secara berkelanjutan. Pemerintah Kota Batam perlu terus mendorong program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar pengelolaan sampah dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.
Ke depannya, kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan keberhasilan pengelolaan sampah di Batam. Dengan pendekatan yang komprehensif dan terpadu, diharapkan permasalahan sampah di Batam dapat teratasi dengan baik.