Penajam Paser Utara Perkuat Pengelolaan Sampah, Antisipasi Peningkatan Limbah di Ibu Kota Nusantara
Pemkab Penajam Paser Utara menambah sarana dan prasarana pengelolaan sampah, termasuk armada pengangkut sampah, untuk mengatasi peningkatan volume sampah di wilayah tersebut, terutama di sekitar Ibu Kota Nusantara.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, tengah gencar meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah di wilayahnya. Hal ini didorong oleh peningkatan signifikan volume sampah, terutama di sekitar kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku. Peningkatan ini mencapai 100 persen dari tahun 2022 ke 2023, dan diperkirakan meningkat 100 persen lagi hingga tahun 2024 mendatang. Saat ini, volume sampah yang dihasilkan mencapai 51,69 ton per hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten PPU, Safwana, menjelaskan bahwa penambahan sarana dan prasarana dilakukan secara bertahap. "Sarana prasarana ditambah secara bertahap untuk perkuat tangani sampah," ujarnya di Penajam, Senin (3/3).
Langkah ini diambil untuk mencegah penumpukan sampah di lokasi yang bukan tempat pembuangan sampah (TPS). Pemkab PPU berkomitmen untuk menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di sekitar IKN, yang turut berkontribusi terhadap peningkatan volume sampah.
Penambahan TPS dan Armada Pengangkut Sampah
Salah satu upaya yang dilakukan adalah pembangunan dua Tempat Penampungan Sementara (TPS) baru pada tahun ini. Anggaran yang telah dialokasikan untuk proyek ini mencapai Rp18 juta. Selain itu, Pemkab PPU juga menambah empat armada pengangkut sampah dengan total alokasi dana Rp200 juta, atau Rp50 juta per unit.
"Operasional armada pengangkut sampah yang baru tersebut berbeda dengan armada pengangkut sampah yang sudah ada," terang Safwana. Armada baru ini akan langsung menjemput sampah dari rumah warga, toko, dan warung, sebelum dibawa ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Buluminung.
Berbeda dengan armada lama yang hanya beroperasi di titik-titik TPS yang telah ditentukan, armada baru ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan jangkauan layanan pengangkutan sampah.
Sistem pengangkutan sampah yang lebih terintegrasi ini diharapkan mampu mengatasi peningkatan volume sampah yang signifikan di wilayah tersebut.
Antisipasi Peningkatan Sampah di Kawasan IKN
Safwana menekankan bahwa pembangunan IKN di Kecamatan Sepaku menjadi faktor utama peningkatan volume sampah. Peningkatan yang drastis ini menuntut adanya peningkatan kapasitas pengelolaan sampah agar kebersihan lingkungan tetap terjaga.
Dengan penambahan sarana dan prasarana ini, Pemkab PPU berupaya untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Langkah ini juga menunjukkan komitmen Pemkab PPU dalam menjaga kebersihan lingkungan di tengah pesatnya pembangunan IKN.
Pemkab PPU menyadari pentingnya pengelolaan sampah yang efektif dan efisien, terutama di kawasan strategis seperti IKN. Oleh karena itu, upaya peningkatan sarana dan prasarana ini menjadi langkah penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Kesimpulan
Peningkatan kapasitas pengelolaan sampah di Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan langkah strategis dalam mengantisipasi peningkatan volume sampah yang signifikan, terutama di sekitar Ibu Kota Nusantara. Dengan penambahan TPS dan armada pengangkut sampah, diharapkan pengelolaan sampah dapat lebih optimal dan pelayanan kepada masyarakat dapat ditingkatkan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan di tengah pembangunan IKN.