Trauma Healing untuk Anak Korban Kebakaran Kebon Kosong, Jakarta
Polres Metro Jakpus dan Ditlantas Polda Metro Jaya memberikan trauma healing kepada anak-anak korban kebakaran di Kebon Kosong, Jakarta Pusat, yang telah mengakibatkan lebih dari 500 rumah terbakar dan 1700 warga mengungsi.

Kebakaran hebat yang melanda permukiman padat di Kelurahan Kebon Kosong, Jakarta Pusat, Selasa dini hari lalu, menyisakan duka mendalam bagi ratusan keluarga yang kehilangan tempat tinggal. Lebih dari 500 rumah ludes terbakar, memaksa sekitar 1.700 warga mengungsi. Namun, di tengah kepedihan tersebut, upaya pemulihan terus dilakukan, terutama bagi anak-anak yang menjadi korban.
Kepolisian Daerah Metro Jaya, khususnya Ditlantas Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat, bergerak cepat memberikan bantuan trauma healing. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan kolaborasi ini difokuskan pada pemulihan psikologis anak-anak yang mengalami trauma akibat peristiwa tersebut. "Kami berkolaborasi dengan Ditlantas Polda Metro Jaya untuk memberikan perhatian khusus kepada para korban, terutama anak-anak," ujar Susatyo dalam keterangannya Jumat lalu.
Menurut Susatyo, trauma healing penting untuk membantu anak-anak melewati masa sulit pasca-kebakaran. Kondisi psikologis mereka masih rentan, sehingga dukungan psikologis menjadi kunci pemulihan. "Trauma healing ini diberikan agar mereka bisa melewati masa sulit dengan dukungan psikologis yang memadai," tambahnya.
Program trauma healing ini tidak hanya sekedar pemberian bantuan, melainkan dirancang agar menyenangkan dan menghibur anak-anak. Berbagai aktivitas seperti menggambar, bermain, dan bernyanyi bersama diciptakan untuk menciptakan suasana ceria di tengah pengungsian. Personel Ditlantas dan Polres yang terlatih dalam pendampingan psikologis turut aktif memimpin sesi permainan interaktif, yang bertujuan untuk membantu anak-anak melupakan trauma yang mereka alami.
Bantuan yang diberikan tidak hanya terbatas pada trauma healing. Ditlantas Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat juga mendukung pemulihan korban kebakaran melalui berbagai layanan lainnya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dan aparat untuk membantu warga yang terkena musibah.
Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan, sebelumnya telah melaporkan dampak kebakaran yang cukup signifikan. Lebih dari 1.700 warga terpaksa mengungsi akibat kebakaran tersebut. BPBD DKI Jakarta sendiri telah menyalurkan bantuan logistik, termasuk air mineral, makanan siap saji, selimut, dan kebutuhan lainnya untuk para pengungsi.
Penyebab kebakaran yang menghanguskan ratusan rumah tersebut masih dalam penyelidikan petugas. Namun, fokus saat ini adalah membantu para korban, terutama dalam pemulihan trauma dan pemenuhan kebutuhan dasar mereka. Upaya kolaboratif dari berbagai pihak, seperti kepolisian dan BPBD, menunjukkan kepedulian dan komitmen untuk meringankan beban warga yang terdampak.
Langkah cepat dan terpadu dalam penanganan pasca-kebakaran, khususnya program trauma healing untuk anak-anak, menjadi contoh penting bagaimana respon yang tepat dapat membantu korban bencana pulih secara fisik dan mental. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bersama untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.