ULM dan KLH Jalin Kerja Sama: Kawal Ekosistem Lahan Basah Kalimantan Selatan
Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) resmi bekerja sama mengawal ekosistem lahan basah Kalimantan Selatan yang rawan degradasi lingkungan, melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pada Minggu, 23 Februari 2024, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kerja sama ini difokuskan pada penguatan program lingkungan hidup, khususnya dalam mengawal ekosistem lahan basah di provinsi tersebut. Langkah ini diambil mengingat Kalimantan Selatan memiliki ekosistem lahan basah yang luas dan rentan terhadap berbagai ancaman degradasi lingkungan.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faishol Nurofiq menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di Kalimantan Selatan. "Kelestarian lingkungan hidup di Kalsel harus dijaga karena merupakan wilayah dengan ekosistem lahan basah luas dan rentan terhadap degradasi lingkungan," ujar Menteri Hanif. Beliau mengakui adanya tantangan lingkungan yang signifikan di Kalimantan Selatan, termasuk deforestasi, pencemaran air, dan degradasi lahan basah yang terus mengancam keberlanjutan ekosistem.
Kerja sama antara ULM dan KLH diharapkan dapat memberikan solusi konkret atas permasalahan lingkungan tersebut. Dengan menggabungkan kekuatan riset akademik ULM dan kebijakan KLH, diharapkan program lingkungan hidup di Kalimantan Selatan akan menjadi lebih efektif dan berkelanjutan, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
Penguatan Riset dan Implementasi Kebijakan Berbasis Sains
Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pendidikan dan pengajaran di bidang lingkungan hidup hingga penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. ULM dan KLH juga akan berkolaborasi dalam sosialisasi dan pengabdian kepada masyarakat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), serta pertukaran data dan informasi sesuai regulasi yang berlaku. Rektor ULM, Prof. Ahmad Alim Bachri, menyatakan bahwa MoU ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara akademisi dan pemerintah dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Prof. Bachri menambahkan bahwa pendidikan dan penelitian memiliki peran krusial dalam mendukung kebijakan lingkungan yang berbasis ilmiah. Data dan temuan penelitian akan menjadi dasar pengambilan keputusan yang tepat dan terukur dalam upaya pelestarian lingkungan. Kerja sama ini juga selaras dengan semangat Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), memberikan kesempatan bagi mahasiswa ULM untuk terlibat langsung dalam program lingkungan melalui penelitian, magang, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan keterlibatan mahasiswa, diharapkan akan lahir inovasi dan solusi-solusi baru dalam menghadapi tantangan lingkungan di Kalimantan Selatan. Hal ini sekaligus mempersiapkan generasi muda yang memiliki kepedulian dan kompetensi dalam bidang lingkungan hidup.
Manfaat bagi Masyarakat dan Ekosistem
Kerja sama antara ULM dan KLH diharapkan akan menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Kalimantan Selatan dan ekosistem lahan basah. Penelitian yang dilakukan secara kolaboratif akan menghasilkan data dan informasi yang akurat dan komprehensif tentang kondisi lingkungan, sehingga dapat menjadi acuan dalam perencanaan dan implementasi kebijakan yang tepat sasaran.
Selain itu, program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan bersama akan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan dan workshop juga akan menghasilkan tenaga ahli yang terampil dan berkompeten dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan ekosistem lahan basah di Kalimantan Selatan dapat terjaga kelestariannya, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara ekonomi maupun ekologis. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
MoU ini menjadi tonggak penting dalam penguatan sinergi antara akademisi dan pemerintah dalam bidang lingkungan hidup. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan.