UMKM NTT Harap Naik Kelas Lewat Pelatihan Bank Indonesia
Wagub NTT, Johni Asadoma, berharap pelatihan Bank Indonesia dapat meningkatkan kapasitas UMKM lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui digitalisasi dan pemasaran daring.

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Johni Asadoma, menyampaikan harapannya agar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal di NTT dapat naik kelas melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan NTT. Pelatihan ini merupakan bagian dari program Onboarding UMKM 2025 yang digelar di Kupang pada Kamis, 16 Mei 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas UMKM dalam pemasaran daring dan digitalisasi usaha. Wagub Johni menekankan pentingnya pelatihan ini bagi pertumbuhan ekonomi NTT, mengingat potensi UMKM yang sangat besar di daerah tersebut.
Dalam sambutannya, Wagub Johni Asadoma mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan wujud kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia. Ia berharap pelatihan ini tak hanya bermanfaat sebagai ajang belajar, tetapi juga sebagai wadah untuk membangun jaringan, memperluas wawasan, dan meningkatkan daya saing para pelaku UMKM. Apresiasi tinggi diberikan kepada Bank Indonesia Perwakilan NTT atas inisiatif program Onboarding UMKM 2025 ini.
Pemerintah Provinsi NTT sendiri turut aktif mendukung UMKM lokal melalui berbagai program, antara lain hilirisasi komoditas non-tambang, program One Village One Product (OVOP), dan Gerakan Beli NTT. Wagub Johni menjelaskan bahwa Gerakan Beli NTT bertujuan untuk mendorong masyarakat membeli produk lokal dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi daerah. UMKM, menurutnya, memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional dan daerah.
Peningkatan Kapasitas UMKM NTT
Pelatihan yang diselenggarakan Bank Indonesia Perwakilan NTT difokuskan pada peningkatan kapasitas UMKM dalam hal pemasaran daring dan digitalisasi usaha. Hal ini dinilai penting untuk meningkatkan daya saing UMKM di pasar yang semakin kompetitif. Dengan kemampuan digital yang memadai, UMKM diharapkan mampu menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan.
Para peserta pelatihan mendapatkan berbagai materi dan pelatihan praktis terkait strategi pemasaran online, pengelolaan keuangan digital, dan pengembangan bisnis berbasis digital. Para narasumber yang dihadirkan merupakan para ahli di bidangnya, sehingga diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para pelaku UMKM.
Bank Indonesia juga memberikan pendampingan dan konsultasi kepada para peserta pelatihan setelah acara selesai. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa para pelaku UMKM dapat mengimplementasikan ilmu yang telah didapat dan mengembangkan bisnisnya secara berkelanjutan.
Dukungan Pemerintah untuk UMKM
Pemerintah Provinsi NTT berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan UMKM lokal. Selain program-program yang telah disebutkan sebelumnya, pemerintah juga menyediakan berbagai fasilitas dan kemudahan bagi para pelaku UMKM, seperti akses permodalan, pelatihan, dan pengembangan produk.
Salah satu program unggulan pemerintah adalah program One Village One Product (OVOP), yang bertujuan untuk mengembangkan produk unggulan dari setiap desa di NTT. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan di daerah.
Pemerintah juga mendorong para generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial, untuk terlibat aktif dalam pengembangan UMKM. Hal ini dilakukan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian daerah.
Harapan untuk Masa Depan UMKM NTT
Wagub Johni Asadoma berharap pelatihan yang diberikan Bank Indonesia dapat mendorong peningkatan kreativitas dan produktivitas para pelaku UMKM. Dengan demikian, produk-produk UMKM NTT akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri.
Ia juga berharap pelatihan ini dapat menjadi titik awal bagi para pelaku UMKM untuk bertransformasi menjadi usaha yang lebih modern dan berdaya saing. Dengan dukungan dari pemerintah dan Bank Indonesia, UMKM di NTT diharapkan dapat menjadi penggerak utama perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut, Wagub Johni juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk mendukung perkembangan UMKM. Kolaborasi yang baik antara pemerintah, perbankan, dan para pelaku UMKM sendiri sangat penting untuk menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif dan berkelanjutan. Dengan demikian, UMKM di NTT dapat terus berkembang dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia.