Unpatti Gagas Pengembangan SDA di 12 Gugus Pulau Maluku: Potensi Melimpah, SDM Unggul Jadi Kunci
Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon menggagas pengembangan sumber daya alam (SDA) di 12 gugus pulau Maluku, memanfaatkan potensi perikanan, pertanian, pariwisata, dan pertambangan, serta fokus pada peningkatan kualitas SDM.

Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku, menginisiasi pengembangan sumber daya alam (SDA) di 12 gugus pulau Maluku. Gagasan ini muncul di tengah kepemimpinan gubernur baru dan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan. Rektor Unpatti, Prof. Freddy Leiwakabessy, menekankan pentingnya pengembangan terintegrasi, mengingat potensi SDA yang melimpah di seluruh gugus pulau tersebut. "Berkaitan dengan 12 gugus pulau yang kami tekankan adalah bagaimana pengembangan gugus kepulauan di Maluku, tentu kalau kita bangun dari satu titik saja tidak bisa karena pertumbuhan ekonomi daerah berbasis pada kekuatan potensi sumber daya alam (SDA) di 12 gugus pulau itu," jelas Prof. Leiwakabessy.
Potensi SDA di 12 gugus pulau Maluku sangat beragam dan melimpah. Sektor perikanan menjadi andalan, dengan produksi mencapai 3,9 juta ton per tahun atau senilai Rp117 triliun. Selain itu, sektor pertanian, khususnya komoditas pala dan cengkeh, juga menjanjikan. Potensi pariwisata pun sangat besar, didukung keindahan alam dan kekayaan budaya unik, seperti di Banda Neira dan Tual. Kehadiran Blok Masela, wilayah tambang gas abadi yang akan beroperasi dalam beberapa tahun mendatang, semakin memperkuat potensi ekonomi Maluku.
Namun, pengembangan SDA yang optimal membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Unpatti berkomitmen menjadi pusat unggulan pengembangan SDM kompeten (Center of Excellence/CoE) di kawasan Timur Indonesia. Hal ini penting untuk memaksimalkan potensi SDA yang ada. "Unpatti akan menjadi pusat unggulan pengembangan SDM yang berkompeten (Center of Excellence (CoE) di kawasan Timur Indonesia untuk memaksimalkan potensi yang ada," tegas rektor.
Pengembangan Terintegrasi untuk Maksimalkan Potensi SDA
Untuk memaksimalkan potensi SDA Maluku, diperlukan upaya terintegrasi dan berkelanjutan. Pengembangan infrastruktur, seperti jalan, pelabuhan, dan bandara, sangat krusial untuk meningkatkan aksesibilitas dan kemudahan transportasi. Selain itu, pengembangan teknologi berperan penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan SDA.
Unpatti telah menyiapkan proposal perencanaan pengembangan SDA yang akan didiskusikan dengan Pemerintah Provinsi Maluku dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Kerjasama ini sangat penting untuk memastikan pengembangan SDA berjalan sesuai rencana dan berkelanjutan.
Rektor Unpatti menjelaskan, "Kami Unpatti telah menyiapkan proposal dan perencanaan sesuai diskusi dengan Gubernur dan Bappenas karena intinya Bappenas menginginkan Unpatti memainkan peran strategis dalam penyiapan sumber daya manusia (SDM) untuk pengelolaan sumber daya alam yang ada di kawasan timur." Hal ini menunjukkan komitmen Unpatti untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan Maluku.
Lebih lanjut, Unpatti menyadari pentingnya sinergi antara pengembangan infrastruktur, teknologi, dan SDM unggul untuk mencapai pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat Maluku. Dengan potensi SDA yang melimpah dan komitmen Unpatti dalam pengembangan SDM, masa depan ekonomi Maluku tampak cerah.
Potensi SDA Maluku: Sektor Unggulan
- Perikanan: Produksi mencapai 3,9 juta ton per tahun, senilai Rp117 triliun.
- Pertanian: Komoditas unggulan seperti pala dan cengkeh.
- Pariwisata: Keindahan alam dan kekayaan budaya yang unik.
- Pertambangan: Blok Masela sebagai wilayah tambang gas abadi.
Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat antara Unpatti, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat, pengembangan SDA di 12 gugus pulau Maluku diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku.