Vaksin PMK di Sumbar: Hanya untuk Ternak Sehat, Pastikan Lapor Dini!
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menegaskan vaksinasi PMK hanya untuk ternak sehat, sementara pengobatan difokuskan pada ternak yang sudah terjangkit, dengan laporan dini meningkatkan peluang kesembuhan.

Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Sumatera Barat (Sumbar) hanya diperuntukkan bagi ternak yang sehat. Hal ini ditegaskan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, menyusul temuan kasus PMK di beberapa wilayah. Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Veteriner, Muhammad Kamil, menjelaskan bahwa vaksinasi difokuskan pada pencegahan meluasnya wabah, bukan untuk pengobatan ternak yang sudah terinfeksi.
Mengapa vaksinasi PMK hanya untuk ternak sehat? Vaksin PMK bertujuan untuk mencegah penyebaran virus, bukan menyembuhkan ternak yang sudah sakit. Ternak yang terjangkit PMK memerlukan penanganan khusus berupa pengobatan, seperti pemberian antibiotik, vitamin, dan antipiretik untuk menurunkan suhu tubuh. Proses penyembuhan ini bervariasi, tergantung tingkat keparahan penyakit.
Bagaimana cara penanganan PMK? Masa inkubasi virus PMK berkisar antara satu hingga 14 hari. Pelaporan dini sangat krusial. Semakin cepat masyarakat melaporkan gejala PMK pada ternak mereka, maka peluang kesembuhan akan semakin tinggi. Gejala awal PMK meliputi peningkatan suhu tubuh dan produksi air liur yang berlebihan, diikuti lesi atau luka pada bibir, lidah, dan kaki ternak.
Strategi vaksinasi PMK di Sumbar Pemerintah Sumbar menerapkan strategi vaksinasi PMK secara spesifik dan terarah. Vaksinasi difokuskan pada area yang belum terlaporkan kasus PMK selama 14 hari terakhir. Misalnya, jika ditemukan kasus di Desa A, maka vaksinasi akan dilakukan di desa-desa sekitar yang belum terjangkit.
Data PMK di Sumbar (1 November 2024 - 12 Januari 2025) Selama periode tersebut, tercatat 103 kasus PMK di Sumbar dengan 770 ternak teridentifikasi sakit. Laporan terbaru menunjukkan 142 ternak telah dinyatakan sembuh, dan alhamdulillah tidak ada laporan kematian ternak akibat PMK.
Kesimpulan: Pencegahan dan penanganan PMK di Sumbar dilakukan secara terintegrasi. Vaksinasi difokuskan untuk ternak sehat guna mencegah penyebaran lebih luas, sementara pengobatan diberikan pada ternak yang sudah terjangkit. Kecepatan pelaporan kasus oleh masyarakat sangat penting untuk meningkatkan angka kesembuhan.