Sumsel Salurkan 10 Ribu Vaksin Cegah PMK, Imbau Peternak Mandiri
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah mendistribusikan 10.000 dosis vaksin PMK ke 17 kabupaten/kota, namun imbau peternak untuk turut serta dalam vaksinasi mandiri guna mencegah penyebaran penyakit.

Sumsel Berjuang Cegah PMK: 10 Ribu Vaksin Didistribusikan
Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tengah berupaya mencegah meluasnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel telah mendistribusikan 10.000 dosis vaksin PMK ke 17 kabupaten/kota di wilayah tersebut. Langkah ini diumumkan pada Senin, 20 Januari 2024, oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Effendi, di Palembang.
Upaya Pencegahan PMK di Sumsel: Vaksinasi dan Edukasi
Distribusi vaksin tersebut disesuaikan dengan populasi sapi dan kerbau di setiap daerah. OKU Timur menjadi wilayah dengan populasi terbesar, mencapai 64.000 ekor, diikuti Banyuasin (46.000 ekor), OKI (36.000 ekor), dan Muba (24.000 ekor). Meskipun demikian, Ruzuan Effendi menekankan bahwa jumlah vaksin yang tersedia tidak cukup untuk seluruh populasi ternak di Sumsel yang mencapai 300.000 ekor. Oleh karena itu, diharapkan para peternak juga melakukan vaksinasi mandiri terhadap hewan ternak mereka.
Peran Aktif Peternak dalam Penanggulangan PMK
Selain vaksinasi, pemerintah Sumsel juga gencar mensosialisasikan pencegahan PMK dan mengeluarkan surat edaran terkait penyakit ini, terutama pada musim pancaroba. Ruzuan Effendi juga meminta peternak untuk berperan aktif dengan memastikan kelengkapan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) untuk mencegah masuknya hewan ternak yang terjangkit penyakit. Peternak juga diimbau untuk menjaga kebersihan kandang, melakukan disinfektan secara rutin, dan memberikan vitamin atau obat-obatan tambahan pada hewan ternak mereka.
Imbauan untuk Tetap Tenang dan Waspada
Meskipun wabah PMK sedang meningkat, Ruzuan Effendi meminta peternak untuk tidak panik. Menurutnya, risiko kematian pada hewan yang terjangkit PMK relatif rendah. Namun, kewaspadaan dan tindakan pencegahan tetap penting untuk mencegah penyebaran yang lebih luas. Pemerintah Sumsel terus berkomitmen untuk mendukung peternak dalam upaya pencegahan dan penanggulangan PMK.
Kesimpulan: Kerja Sama Pemerintah dan Peternak Kunci Pencegahan PMK
Penanganan PMK di Sumsel membutuhkan kerja sama antara pemerintah dan peternak. Distribusi vaksin dari pemerintah menjadi langkah penting, namun vaksinasi mandiri oleh peternak, diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan hewan dan kewaspadaan yang tinggi, menjadi kunci keberhasilan dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran PMK di Sumatera Selatan.