Wabup HSS Usul Pembangunan Infrastruktur SDA ke Kementerian PU untuk Kendalikan Banjir dan Tingkatkan Swasembada Pangan
Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan mengusulkan pembangunan infrastruktur sumber daya air di Sungai Amandit kepada Kementerian PUPR untuk mengatasi banjir dan meningkatkan produktivitas pertanian demi swasembada pangan.

Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, 16 Mei 2024 - Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, H. Suriani, didampingi pejabat terkait, baru-baru ini mengajukan usulan pembangunan infrastruktur sumber daya air (SDA) kepada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Ditjen SDA Kemen PUPR). Usulan ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap melanda daerah tersebut dan sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian demi mendukung swasembada pangan nasional.
Konkretnya, usulan tersebut difokuskan pada Sungai Amandit, yang selama ini menjadi sumber irigasi bagi lahan pertanian di Kabupaten HSS. Namun, kondisi sungai yang kurang terawat menyebabkan banjir yang merugikan petani dan warga sekitar. Pembangunan infrastruktur SDA diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengendalikan banjir dan meningkatkan efisiensi irigasi pertanian.
"Kita menyampaikan usulan pembangunan infrastruktur sumber daya air sebagai solusi konkret yang diharapkan mampu mengoptimalkan fungsi Sungai Amandit untuk pengendalian banjir maupun keberlanjutan pertanian dan upaya swasembada pangan," jelas H. Suriani saat dikonfirmasi di Kandangan, Kabupaten HSS.
Optimalisasi Sungai Amandit untuk Ketahanan Pangan dan Pengendalian Banjir
Wakil Bupati HSS optimistis usulan tersebut akan disetujui Kementerian PUPR karena dampak positifnya bagi masyarakat, terutama para petani. Pembangunan infrastruktur di Sungai Amandit diyakini akan meningkatkan produktivitas pertanian, menunjang kesejahteraan rakyat, dan secara signifikan mengurangi risiko banjir. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan nasional.
Menanggapi usulan tersebut, Ditjen SDA Kemen PUPR menyatakan kesiapan untuk menyusun rencana strategis penanganan Sungai Amandit. Proses verifikasi teknis akan segera dilakukan dalam waktu dekat sebagai langkah awal. Lebih lanjut, Ditjen SDA juga mengajak Pemkab HSS untuk mendorong seluruh pihak agar mendukung langkah optimalisasi Sungai Amandit.
Suriani berharap langkah ini menjadi titik awal penyelesaian jangka panjang terhadap permasalahan banjir di Kabupaten HSS. Selama ini, Sungai Amandit yang mengairi lahan perkebunan dan pertanian di HSS membutuhkan perhatian serius dari pemerintah untuk pengelolaan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Kondisi Sungai Amandit dan Strategi Pembangunan Infrastruktur
Kondisi Sungai Amandit saat ini memprihatinkan. Sungai tersebut kerap meluap dan menggenangi lahan persawahan serta rumah warga. Namun, letak geografis dan fungsinya yang strategis untuk mendukung ketahanan pangan nasional membuat optimalisasi sungai ini menjadi sangat penting. Pembangunan infrastruktur SDA yang terencana dan terintegrasi diharapkan mampu mengatasi permasalahan banjir dan meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
Usulan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari normalisasi sungai, pembangunan bendungan atau infrastruktur pengendali banjir, hingga perbaikan sistem irigasi. Dengan demikian, diharapkan Sungai Amandit dapat berfungsi secara optimal sebagai sumber irigasi pertanian sekaligus sebagai penanggulangan banjir yang efektif. Proses verifikasi teknis yang akan dilakukan oleh Ditjen SDA Kemen PUPR akan menjadi dasar perencanaan yang lebih detail dan terukur.
Pemkab HSS berkomitmen penuh untuk mendukung penuh rencana ini dan berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan kesuksesan proyek ini. Diharapkan, pembangunan infrastruktur SDA di Sungai Amandit dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola sumber daya air secara berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan pangan.
Dengan dukungan dari Kementerian PUPR dan kerja sama semua pihak, diharapkan permasalahan banjir di Kabupaten HSS dapat teratasi dan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani, dapat meningkat secara signifikan. Suksesnya proyek ini akan memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian swasembada pangan nasional.