Wali Kota Bandung Prioritaskan Rumah Layak Huni dan Terjangkau untuk Rakyat
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, fokus pada pembangunan rumah rakyat yang layak huni dan terjangkau dengan memperhatikan kualitas lingkungan, berkolaborasi dengan IKA Unpar untuk solusi perumahan di kawasan padat penduduk.

Wali Kota Bandung yang baru dilantik, Muhammad Farhan, segera menindaklanjuti janji kampanyenya dengan memprioritaskan pembangunan rumah rakyat yang layak huni dan terjangkau. Program ini diluncurkan di awal masa kepemimpinannya (2025-2030) dan menitikberatkan pada peningkatan kualitas lingkungan hidup warga Kota Bandung. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap permasalahan hunian yang kurang layak dan minim akses terhadap udara segar dan sinar matahari di beberapa kawasan padat penduduk.
Salah satu strategi kunci yang dijalankan Farhan adalah menjalin kerjasama dengan Ikatan Alumni Universitas Parahyangan (IKA Unpar). Kolaborasi ini bertujuan untuk merancang desain rumah yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga sehat dan memenuhi standar kualitas lingkungan yang baik, khususnya di daerah padat penduduk. Hal ini sejalan dengan visi Farhan untuk menciptakan Kota Bandung yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Pelantikan Farhan dan Wakil Wali Kota Erwin oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis lalu, bersamaan dengan 961 kepala daerah lainnya, menandai dimulainya era baru kepemimpinan di Kota Bandung. Dengan visi ini, Farhan berharap dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat Kota Bandung, khususnya dalam hal akses terhadap perumahan yang layak.
Rumah Sehat, Lingkungan Sehat
Dalam keterangannya di Bandung, Kamis, Farhan menekankan pentingnya desain rumah yang memperhatikan sirkulasi udara dan akses sinar matahari. Menurutnya, desain rumah yang baik akan mengurangi risiko penyakit seperti tuberkulosis (TBC) yang sering dikaitkan dengan lingkungan dengan sirkulasi udara buruk. "Saat ini pengadaan rumah tidak hanya membangun hunian, tetapi juga memperbaiki kualitas lingkungan hidup di tempat tinggal tersebut," ujar Farhan.
Ia berharap kolaborasi dengan IKA Unpar dapat menghasilkan solusi inovatif dan terukur dalam pembangunan perumahan rakyat. Solusi tersebut diharapkan mampu mengatasi tantangan dalam menciptakan hunian yang terjangkau, sehat, dan nyaman bagi seluruh warga Kota Bandung, terutama di daerah padat penduduk. Hal ini merupakan komitmen nyata dari pemerintah kota untuk meningkatkan kesejahteraan warganya.
Farhan juga menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmennya untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. "Sehingga rumah-rumah di daerah padat menjadi rumah-rumah yang bisa diakses dengan udara segar dan matahari," katanya. Ia berharap program ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Bandung.
Dengan adanya program ini, diharapkan dapat mengurangi angka kesenjangan sosial dan meningkatkan kualitas hidup warga Kota Bandung. Pemerintah Kota Bandung berkomitmen untuk terus berupaya dalam menyediakan hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh warganya.
Kerjasama dengan IKA Unpar
Kerjasama dengan IKA Unpar dipilih karena reputasi universitas tersebut dalam bidang arsitektur dan perencanaan kota. Diharapkan, keahlian para alumni Unpar dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam merancang desain rumah yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Bandung. Para ahli di bidang ini akan dilibatkan dalam proses perencanaan dan pembangunan program perumahan ini.
Dengan melibatkan para ahli, diharapkan desain rumah yang dihasilkan tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional dan ramah lingkungan. Aspek kesehatan dan kenyamanan penghuni juga menjadi prioritas utama dalam perancangan rumah tersebut. Tujuannya adalah untuk menciptakan hunian yang layak dan sehat bagi seluruh warga Kota Bandung.
Proses perancangan akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi geografis, kepadatan penduduk, dan ketersediaan infrastruktur di lokasi pembangunan. Dengan perencanaan yang matang, diharapkan program ini dapat berjalan efektif dan efisien.
IKA Unpar diharapkan dapat memberikan solusi yang terintegrasi, yang tidak hanya fokus pada pembangunan fisik rumah, tetapi juga pada aspek sosial dan lingkungan sekitar. Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan program dan dampak positifnya bagi masyarakat.
Harapannya, kolaborasi ini akan menjadi model kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam menyelesaikan permasalahan sosial di masyarakat. Dengan demikian, program pembangunan rumah rakyat dapat berjalan dengan optimal dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Kota Bandung.
Wali Kota Bandung menekankan pentingnya kolaborasi dan partisipasi aktif dari berbagai pihak dalam mewujudkan program ini. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Kota Bandung yang lebih baik dan berkelanjutan.
Program ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun perumahan yang layak dan terjangkau bagi masyarakatnya. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial di Kota Bandung.
Kesimpulan
Program pembangunan rumah rakyat yang layak huni dan terjangkau di Kota Bandung merupakan langkah awal yang signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup warganya. Kerjasama dengan IKA Unpar menandakan komitmen pemerintah kota untuk melibatkan para ahli dalam menciptakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun perumahan yang layak dan terjangkau bagi masyarakatnya.